NUSANTARA
Dinas Pendidikan Solo Waspadai Pelanggaran PPDB
"Tidak pernah ada pemalsuan data atau kecurangan kan sistem dipublish, semua masyarakat melihat"
AUTHOR / Yudha Satriawan
-
EDITOR / Rony Sitanggang
KBR, Solo- Pemkot Surakarta, Jawa Tengah meyakini tidak akan ada dugaan kecurangan atau pemalsuan data saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD dan SMP tahun ini. Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Solo, Dian Rineta mengatakan sistem teknologi yang dipakai PPDB sangat ketat dan transparan.
Menurut Dian, peserta yang terbukti curang akan dicoret dari sistem pendaftaran di PPDB.
"PPDB insyaallah nggak ada kecurangan atau modus lain ya. Kita kan sudah menggunakan sistem online, beberapa tahun ini kan tidak pernah ada pemalsuan data atau kecurangan kan sistem dipublish, semua masyarakat melihat. Bisa akses. Ya kami optimis tidak ada pelanggaran atau kecurangan. Mungkin yang banyak dikhawatirkan masyarakat kan soal validasi piagam prestasi atau dokumen domisili. Semua dokumen ini kan sudah divalidasi sebelumnya. Baru bisa diupload di sistem kami di jalur prestasi atau zonasi. Jadi tidak ada ruang untuk kecurangan", ujar Dian, Rabu (5/6/2024).
Lebih lanjut Dian menjelaskan calon peserta didik mendapatkan kesempatan memilih tiga sekolah. Mereka bisa memilih sekolah sesuai prioritas masing-masing dan sistem akan menempati pilihan satu, dua, dan tiga. Pilihan paling atas akan dianggap sebagai prioritas.
Baca juga:
- Ombudsman: Kecurangan PPDB Akibat Kurang Pengawasan
- Antisipasi Suap PPDB, Pemprov Jabar Kerahkan Tim Siber Pungli
- BEM UNY Desak Pembatalan Kenaikan UKT Tak Hanya Tahun ini
Sistem akan menempati pilihan 4, 5, dan 6. Berlaku seterusnya hingga pilihan ke sembilan.
Dengan sistem zonasi, semakin dekat jarak rumah dengan sekolah yang dituju, maka peluang diterima akan semakin tinggi. Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 jenjang SD dan SMP negeri di Kota Solo jalur zonasi dibuka 10-12 Juli mendatang.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!