NUSANTARA

Debat Ketiga Pilgub Sumut, Edy dan Bobby Cari Upaya Menggenjot PAD

"Kita ingin Bank Sumut ini bisalah Initial Public Offering (IPO), kayak bank-bank daerah lain di Indonesia," harap Bobby.

AUTHOR / Fadli Gaper

EDITOR / Resky Novianto

Google News
Sumut
Dua Paslon Cagub dan Cawagub Sumut saat debat ketiga Pilgub Sumut (13/11/2024). (Foto: Youtube KPU Sumut)

KBR, Jakarta - Satu dari dua subtema debat terbuka ketiga atau terakhir Pilgub Sumut membahas tentang "Penyerasian Pembangunan Daerah". Disini, ada tiga isu yang diangkat, yakni Optimalisasi sumber pendanaan pusat dan daerah (APBN, APBD, ADDes, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau CSR).

Kemudian, pemerataan pembangunan yang berkeadilan (prioritas pembangunan sesuai potensi daerah, penguatan potensi lokal). Dan, penyediaan tenaga skill (profesional/ahli) sesuai kebutuhan daerah, literasi digital).

Selama ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut didominasi dari sektor pajak dan retribusi. Terkait upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sumut dari luar dua sektor itu, Cagub Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi mengatakan, akan mengoptimalkan potensi wilayah seperti perkebunan, pertanian dan peternakan.

Edy juga akan lebih memainkan peran vital koperasi dan Bank Sumut dalam meningkatkan PAD Sumut.

"Kita tahu, PAD Sumut Rp13,5 triliun pada 2023. Dihadapkan pada 16 juta penduduk Sumut. Upaya-upaya yang harus kita tingkatkan, potensi-potensi wilayah yang ada di masing-masing kabupaten, ini yang harus kita tingkatkan, sesuai dengan kemampuan dan kualitas. Pastinya kita punya perkebunan, persawahan, hortikultura. Disinilah, hadirnya kita sebagai pemimpin untuk membantu pertanian, peternakan, perkebunan dan yang tergelar di kabupaten dan kota. Secara potensi inilah yang harus kita kembangkan," ujarnya.

Edy juga menegaskan, koperasi harus "turun" sehingga tengkulak-tengkulak yang merusak di daerah bisa diatasi. Badan Usaha Milik daerah (BUMD) kita juga harus "turun" kebawah.

Dan ada pula Bank Sumut yang memfasilitasi memberikan Kredit Untuk Rakyat (KUR) atau rakyat-rakyat yang membutuhkan pinjaman kredit guna mengembangkan potensi wilayahnya.

Yang pasti, tegas Edy, semua itu memerlukan pimpinan yang bersih.

"Pimpinan yang bisa dipercaya oleh rakyat," tukasnya.

Bobby Ingin Bank Sumut IPO

Menanggapi paparan Edy Rahmayadi, Cagub Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution juga menyinggung peran BUMD untuk menggenjot PAD di luar sektor pajak dan retribusi.

Menurut Bobby, BUMD punya dua fungsi. Pertama, memberi layanan kepada masyarakat. Contoh, BUMD yang menangani adalah PDAM Tirtanadi. Sebanyak 80% lebih, PDAM Tirtanadi melayani masyarakat Kota Medan.

"Hari ini yang dirasakan masyarakat Kota Medan, airnya kadang hidup-kadang tidak. Ataupun hidup tapi airnya berwarna coklat. Tapi yang diminta, dipastikan oleh masyarakat itu adalah, minta dibayar terus setiap bulan," ungkap Bobby.

Bobby pun memastikan, layanan-layanan publik yang dikelola BUMD nantinya akan dikelola dengan baik, memastikan layanannya dapat dirasakan oleh masyarakat. "Barulah apresiasi dari masyarakat akan bisa kita kutip, kita bisa minta pembayarannya," ujarnya.

Terkait Bank Sumut, lanjut Bobby, disebutnya sebagai salah satu BUMD yang luar biasa dalam memasok PAD ke Sumatra Utara.

"Kita ingin Bank Sumut ini bisalah Initial Public Offering (IPO), atau sahamnya dijual ke masyarakat luas, kayak bank-bank daerah lain di Indonesia," harapnya.

Perusahaan perkebunan yang ada dimiliki BUMD Sumatra Utara juga, kata Bobby, dijanjikan tidak akan mengalami defisit. "Yang akan ditanam benar-benar sawit, dan bukan tanaman yang lain," tuturnya.

Baca juga:

Debat Pilgub Sumut, Bobby: Investasi Harus Dijemput, Bukan Diam

Debat Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi Janjikan Infrastruktur 90 Persen Mantap

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!