indeks
Darso Diduga Mati Dianiaya Polisi, Polres Yogya Kasih Uang 25 Juta

Keluarga kecewa lantaran Polres Yogyakarta tidak menyebut ada tindak penganiayaan dan pengeroyokan terhadap almarhum Darso.

Penulis: Anindya Putri

Editor: Sindu

Google News
Darso Diduga Mati Dianiaya Polisi, Polres Yogya Kasih Uang 25 Juta
Ekshumasi atau pembongkaran makam almarhum Darso (43) di TPU Sekrakal, Semarang, Jawa Tengah, Senin, (13/1/2025). ANTARA FOTO/Makna Zaezar

KBR, Semarang- Sejumlah anggota Polres Yogyakarta sempat datang takziah ke rumah almarhum Darso di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan memberikan uang Rp25 juta. Darso adalah warga Kota Semarang yang meninggal, karena diduga dianiaya beberapa personel Polres Yogyakarta.

Dari informasi yang dihimpun KBR pada Juli 2024, almarhum Darso sempat terlibat kecelakaan dengan pengendara motor di Yogyakarta. Lalu pada September 2024, enam orang yang mengaku polisi dari Polres Yogyakarta datang ke rumah Darso di Semarang untuk menjemput Darso.

Selang dua jam setelah penjemputan, Darso dirawat di RS Permata Medika, Semarang, dan meninggal dua hari kemudian. Darso meninggal 29 September 2024. Namun, keluarga baru melapor Desember 2024.

Kemarin, Polda Jawa Tengah menggali dan mengeluarkan jenazah Darso atau ekshumasi di TPU Gilisari, Kelurahan Mijen, Kota Semarang. Kabidhumas Polda Jateng, Artanto mengatakan, ekshumasi dilakukan dengan mengambil organ Darso untuk diteliti. 

"Hari ini Polda Jateng bersama tim kedokteran forensik dan Persatuan Kedokteran Forensik Indonesia dan Unimus dan Fakultas Kedokteran Unisulla, kami melakukan ekshumasi jenazah almarhum Darso," ungkap Artanto di Semarang, Senin, (13/01/25).

Artanto menjelaskan, ekshumasi merupakan langkah pendukung proses penyelidikan untuk mengetahui kematian korban.

"Informasi akan kami berikan secara transparan setelah hasil dari forensik keluar," jelasnya.

Keluarga Kecewa

Sementara itu, keluarga almarhum Darso (43) kecewa dengan pernyataan Polres Yogyakarta. Kekecewaan itu diungkapkan pendamping hukum keluarga almarhum Darso, Andy Timor setelah pembongkaran makam atau ekshumasi.

Kata Andy, keluarga kecewa lantaran Polres Yogyakarta tidak menyebut ada tindak penganiayaan dan pengeroyokan terhadap almarhum Darso.

"Memang kejadiannya di pinggir jalan. Ternyata ada saksi yang melihat itu dia naik motor, sehingga tidak begitu jelas adanya pemukulan, hanya melihat korban yang saat ini bersama beberapa orang dengan mobil Avanza hitam itu. Tapi, tentunya kita juga bisa meng-counter pernyataan Polres Yogyakarta. Kalau memang tidak ada penganiayaan, tidak ada pemukulan, ngapain sampai ngasih uang 25 juta ketika takziah," ungkap Andy, Senin, (13/01/25).

Andy menyebut, keluarga Darso sempat didatangi polisi dari Yogyakarta untuk bertakziah dan memberikan uang Rp25 juta.

"Itu, kan, aneh, kenapa takziah kasih uang segitu banyak," beber Darso.

Andy mengungkapkan, upaya keluarga melapor ke Polda Jateng adalah wasiat Darso sebelum meninggal.

"Satu sehari sebelum meninggal Darso bilang dia disakiti, dipukuli dan meminta keadilan, itu yang membuat keluarga berani," tutur Andy.

Baca juga:

Polres Yogyakarta
Darso Semarang
Polisi
Penganiayaan

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...