"Dari beberapa pedagang menyampaikan usulan ke pihak Disperindag untuk menutup sementara pasar hewan,"
Penulis: Adhar Muttaqin
Editor: Rony Sitanggang

KBR, Tulungagung- Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menutup sementara operasional sejumlah pasar hewan, pascamelonjaknya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung Tri Hariadi, mengatakan pada tahap pertama penutupan pasar hewan dilakukan selama 14 hari ke depan. Nantinya pemerintah akan melakukan evaluasi, jika diperlukan penutupan bisa dilakukan perpanjangan.
Upaya itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan PMK, karena mayoritas sapi terjangkit PMK dari perdagangan hewan.
"Kalau kita melihat tren perkembangan (PMK) hari ini memang sudah mulai banyak yang kena. Kemudian dari beberapa pedagang menyampaikan usulan ke pihak Disperindag untuk menutup sementara pasar hewan, berarti saya menilai kesadaran teman-teman peternak termasuk pedagang yang bergelut di bidang peternakan mulai sadar, dengan menginisiasi untuk menutup sementara. Tetapi sifatnya sementara nanti kita akan evaluasi," kata Tri Hariadi, Senin (6/1/2025).
Dari data di Dinas Peternakan Tulungagung, jumlah sapi yang terjangkit PMK mencapai 77 ekor, beberapa di antaranya dilaporkan telah mati.
Pemerintah menyebut masih melakukan upaya penanggulangan dengan mengobati sapi yang sakit, serta mengedukasi para peternak.
Baca juga:
- Hadapi Wabah PMK, Kementan Siapkan 4 Juta Dosis Vaksin
- Puluhan Sapi Terjangkit PMK di Trenggalek, Stok Vaksin Kosong
Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 4 juta dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini mulai merebak lagi di sejumlah daerah di Indonesia. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono Minggu (5/1/2025) di Banyuwangi, memastikan dengan anggaran yang ada, Kementerian Pertanian tetap mengalokasikan sebanyak 4 juta dosis vaksin PMK.
Namun, tidak semua ternak sapi akan mendapatkan jatah vaksin dari pemerintah. Oleh karena itu,Kementan berharap masyarakat dapat membeli vaksin sendiri dengan harga berkisar antara Rp17 ribu hingga Rp25 ribu per dosis.