NASIONAL

Cegah Kecelakaan Saat Mudik, Kakorlantas: Pastikan Kesehatan Diri dan Kendaraan

Kelelahan jadi salah satu pemicu kecelakaan.

AUTHOR / Shafira Aurel

Cegah Kecelakaan Saat Mudik, Kakorlantas: Pastikan Kesehatan Diri dan Kendaraan
Ilustrasi: Foto udara sejumlah kendaraan memasuki Gerbang Tol Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa

KBR, Jakarta- Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengingatkan pentingnya menjaga daya tahan tubuh tetap prima dan mengecek kondisi kesehatan kendaraan saat mudik. Sebab menurutnya, berdasarkan kasus kecelakaan yang terjadi, kelelahan menjadi salah satu faktor pemicu.  

Aan menuturkan pihaknya telah menyediakan rest area dan beberapa pos di jalan arteri untuk pemudik beristirahat.

“Pada saat arus balik, pastikan kesehatan dalam keadaan prima. Yang kedua, kalau lelah silahkan berhenti tidak udah dipaksakan jalan. Sehingga tidak menjadi penyebab kecelakaan. Kemudian kendaraan juga harus dipersiapkan dalam keadaan yang sehat, serta wajib mengikuti rambu-rambu yang ada,” ujar Aan dalam konferensi pers, Kamis (11/4). 

Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan juga meminta agar penyedia jasa fasilitas umum untuk menyediakan langkah antisipasi kecelakaan. Salah satunya yakni dengan menyiapkan 2-3 orang supir cadangan. 

“Sediakan supir cadangan, pastikan 4 jam maksimal untuk beristirahat, dan paling minimal 30 menit untuk kembali fit dan prima melanjutkan perjalanan,” ucapnya. 

Aan menambahkan pihaknya juga akan meningkatkan pengamanan dan pemantauan selama puncak arus balik lebaran 2024, sebagai upaya dari menekan angka kecelakaan.

Sementara itu, Polri mencatat terjadinya 199 peristiwa kecelakaan dengan 41 orang terkonfirmasi meninggal dunia. Data ini merupakan hasil rekapitulasi Operasi Ketupat 2024 yang digelar sejak 4 April 2024 sampai Rabu 10 April 2024 atau memasuki hari keenam operasi yang digelar seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga:

Menhub: "Contraflow" Masih Dibutuhkan

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!