NUSANTARA

Cegah Kebakaran, Pemkab Jombang Menyirami Sampah di TPA Setiap Hari

Belum lama ini sampah di TPA sempat terbakar.

AUTHOR / Muji Lestari

Cegah Kebakaran, Pemkab Jombang Menyirami Sampah di TPA Setiap Hari
TPA Banjardowo Jombang dibasahi, Rabu petang, 11/10/2023, setelah sempat mengeluarkan asap dan bara api. Foto: KBR/Muji Lestari

KBR, Jombang- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Jawa Timur menyiapkan empat truk tangki air untuk menyirami sampah di Tempat Pengelolahan Akhir (TPA) Banjardowo.

Tujuannya, untuk mencegah terjadi kebakaran di lahan TPA menyusul panas ekstrem yang terjadi belakangan ini.

Air dalam tangki tersebut diguyurkan ke gunungan sampah secara berkala setiap hari. Sebab, belum lama ini sampah di TPA sempat terbakar.

Kepala bidang Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang, Amin Kurniawan mengatakan, suhu udara di Jombang akhir-akhir ini sangat panas. Kondisi itu berpotensi menyebabkan kebarakan sampah yang notabene mengandung gas metana.

"Kondisi iklim luar biasa 39-40 derajat akhir-akhir ini, kemudian di TPA banyak masyarakat membersihkan sawah mereka dengan cara dibakar. Ini juga upaya kita setelah kejadian kemarin (terbakar, red), kita lebih memaksimalkan terutama di area landfill. Sebelumnya dua tangki air sekarang kami tambah jadi ada empat tangki yang kami standby-kan di TPA,sehari bisa dua sampai tiga kali penyiraman di sekitar tumpukan sampah," kata Amin, Kamis, (12/10/2023).

Antisipasi

Amin Kurniawan menjelaskan, selama musim kemarau, aktivitas pembasahan sebenarnya sudah dilakukan. Namun, karena cuaca panas terus terjadi bahkan tumpukan sampah nyaris terbakar, maka DLH memutuskan menambah dua tangki lagi untuk mengantisipasi bencana kebakaran.

"Sulit memang karena sampah ada gas metan, gas metan itu seperti elpiji jadi ketika ada pemantik api sangat mudah terbakar, dan sulit untuk dipadamkan seperti yang kita lihat di beberapa kabupaten/kota lain," jelasnya.

Amin menyebut, kebakaran yang melanda TPA di Desa Banjardowo baru terjadi kali ini selama lima tahun terakhir, tepatnya pada Selasa petang, 11 Oktober 2023. Selain faktor alam, kebakaran diduga akibat aktivitas masyarakat di sekitar TPA yang kurang menyadari bahaya api jika tersulut di sekitar gunungan sampah.

Selain menyampaikan imbauan, DLH Jombang juga berupaya mengoptimalkan pengawasan pelaksanaan sesuai standar operasional prosedur (SOP). DLH juga menutup area dengan tanah secara periodik, serta menangani gas metana dengan teknologi flaring atau menghilangkan gas mudah terbakar dengan cara membakarnya.

"Sudah kami komunikasikan ke perangkat ke lahan sekitar tpa agar tidak melakukan aktivitas untuk membakar, tidak boleh merokok sekitar tumpukan sampah," pungkasnya.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!