NUSANTARA
Bupati Pekalongan Keluhkan Kurang Alat Berat untuk Evakuasi Korban Longsor
Pemkab Pekalongan hanya memiliki tiga alat yang harus dioperasikan untuk 11 kecamatan terdampak.
AUTHOR / Heru Haetami
-
EDITOR / Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan proses evakuasi korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, terkendala kurangnya alat berat.
Fadia menyebut Pemkab hanya memiliki tiga alat yang harus dioperasikan untuk 11 kecamatan terdampak.
"Alat-alat berat yang kami datangkan di sini baru bisa masuk satu alat berat. Yang lainnya memang di Kabupaten Pekalongan kami alat beratnya ini terbatas, kami punya hanya tiga. Tapi ini karena sebelas yang kena kecamatan, yang kena bencana, sehingga tiga itu diputar sana, diputar sini," kata Fadia dalam Konferensi pers di Pekalongan, Rabu (22/1/2025).
Fadia Arafiq menyebut, selain alat berat, Pemkab juga membutuhkan perahu karet, long bed atau mobil truk, kendaraan operasional dan logistik, untuk menunjang proses evakuasi.
Bencana longsor menerjang wilayah di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Senin (20/1/2025) malam. Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur area itu seharian.
Hingga Rabu sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal sebanyak 20 orang dan 8 orang dalam pencarian.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq juga sudah menetapkan status tanggap darurat sejak Selasa kemarin hingga 14 hari ke depan.
Baca juga:
- Longsor di Pekalongan, Evakuasi Korban Terkendala Cuaca
- Longsor Pekalongan, Tim SAR Fokus Cari Korban Hilang di Aliran Sungai Welo
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!