NUSANTARA

Belum Ada Tersangka Ledakan Smelter di Morowali, Korban Meninggal Jadi 21 Orang

Polda Sulawesi Tengah butuh waktu satu pekan lagi dalam menangani kasus kebakaran tungku smelter PT ITSS di Kabupaten Morowali. Jumlah korban meninggal bertambah menjadi 21 orang.

AUTHOR / Aldrimslit Thalara

Belum Ada Tersangka Ledakan Smelter di Morowali, Korban Meninggal Jadi 21 Orang
Juru bicara Polda Sulawesi Tengah Djoko Wienartono. (Foto: KBR/Aldrim Thalara)

KBR, Palu - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah selesai melaksanakan gelar perkara terkait kasus kebakaran tungku smelter di Kabupaten Morowali. Mulai Rabu, 3 Januari 2024, Polda Sulteng memulai tahapan penyidikan.

Juru bicara Polda Sulawesi Tengah Djoko Wienartono mengatakan tim penyidik akan menginvestigasi lebih dalam di tahap penyidikan.

Pada tahap ini dua saksi ahli akan dimintai keterangan. Di antaranya saksi ahli pidana dan saksi ahli ketenagakerjaan.

"Per hari ini kita sudah menyatakan bahwa kebakaran tungku smelter di Morowali di PT ITSS ditingkatkan ke penyidikan. Pasal yang dilanggar disangkakan pasal 359 dan 360 KUHP, yang mana ancaman hukuman lima tahun penjara," kata Djoko, Rabu (3/1/2024).

Baca juga:


Pasal 359 KUHP mengatur tindakan kealpaan atau kelalaian yang mengakibatkan kematian orang lain. Sementara pasal 360 KUHP mengatur kealpaan atau kelalaian yang mengakibatkan orang luka.

Meski sudah ada jeratan pasal, polisi belum menetapkan tersangka terkait perkara itu. Djoko juga menjelaskan tim masih membutuhkan sekitar satu pekan lagi untuk menyelesaikan tahapan penyidikan.

"Jadi sampai dengan saat ini saya nyatakan bahwa meningkatkan perkara dari penyelidikan ke penyidikan. Melakukan investigasi secara mendalam oleh penyidik. Kemudian kewajiban kita ke JPU (Jaksa Penuntut Umum) untuk menyampaikan SPDP (surat pemberitahuan dimulainya penyidikan) " Jelasnya

Peristiwa kebakaran tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) terjadi pada 24 Desember 2023.

Data dari perusahaan yang dikonfirmasi Polda, tercatat total ada 59 korban. Pada 2 Januari 2024 satu korban dikonfirmasi meninggal di Rumah sakit Wahidin Makassar. Dari 59 korban itu data terkini 21 korban meninggal, 38 korban masih menjalani perawatan intensif.

Perusahaan secara bertahap telah memberikan dana santunan ke korban.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!