NUSANTARA

Bawaslu Kediri Temukan Coklit Dilakukan Orang Lain, Bukan Pantarlih

Badan Pengawas Pemilu setempat juga menemukan sejumlah proses coklit tak sesuai prosedur.

AUTHOR / Muji Lestari

EDITOR / Sindu

Bawaslu Kediri Temukan Coklit Pilkada 2024 Dilakukan Orang Lain
Ilustrasi: Pantarlih menempelkan stiker ke rumah warga usai coklit data pemilih Pilkada Serentak 2024. Foto: ANTARA

KBR, Kediri- Bawaslu Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menemukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) Pilkada 2024 dikerjakan orang lain, bukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Selain itu, Badan Pengawas Pemilu setempat juga menemukan sejumlah proses coklit tak sesuai prosedur.

Ketua Bawaslu Kabupaten Kediri, M Saifuddin Zuhri mengungkap ada banyak kesalahan administrasi dalam tahap yang kini masih berjalan itu.

"Itu kita sudah melakukan beberapa temuan di kecamatan dan sudah kita berikan saran perbaikan kepada teman-teman setingkat, yaitu tingkat kecamatan panwascam memberikan saran perbaikan kepada teman-teman PPK," kata Saifuddin, Selasa, 16 Juli 2024.

Saifuddin menyebut, temuan kesalahan terbanyak ialah coklit yang dikerjakan orang lain. Padahal seharusnya dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).

"Di antaranya mungkin ada stiker yang sudah dicoklit tapi belum ditempel, ada stiker kosong belum diisi ditempel, ada juga yang dilakukan swakola bukan petugas sendiri, yang itu yang kita lakukan, jadi ada beberapa kesalahan-kesalahan administrasi," ungkapnya.

Coklit Ulang

Bawaslu Kabupaten Kediri meminta dilakukan coklit ulang setelah menemukan sejumlah kesalahan.

"Kita saran perbaikannya untuk memperbaiki, ketika administrasinya belum lengkap, ya, kita sarankan perbaikan untuk memulai coklit lagi," tegasnya.

Pilkada Serentak 2024 digelar pada 27 November 2024. Saat ini, Pantarlih sedang mendata warga yang memiliki hak pilih. Prosesnya dilakukan dengan cara mendatangi pemilih secara langsung atau door to door.

Selanjutnya, petugas akan memberikan tanda bukti terdaftar kepada pemilih. Tahap itu berlangsung satu bulan mulai 24 Juni-24 Juli 2024.

Saifuddin memastikan tugas Bawaslu untuk mengawasi ketat proses coklit, agar data pemilih sesuai dan tidak bermasalah.

"Kita melakukan pengawasan melekat, dan juga melakukan uji petik sampai hari ini dan terakhir tanggal 24 Juli 2024 besok, ya," pungkasnya.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!