NUSANTARA

Atasi Kekeringan Panjang, Pemerintah Jabar Butuh Jutaan Liter Air Bersih

Ada 23 kabupaten dan kota terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih mencakup 287.288 Kepala Keluarga.

AUTHOR / Arie Nugraha

kekeringan
Sejumlah warga mengambil air bersih yang dibagikan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Serang, Banten, Senin, (9/10/2023) (FOTO: Antara/Asep)

KBR, Bandung- Pemerintah Jawa Barat membutuhkan jutaan liter air bersih guna mengatasi kelangkaan air sepanjang musim kemarau panjang saat ini.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan untuk mengatasi krisis air, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk melakukan rekayasa cuaca atau membuat hujan buatan.

"Intinya masyarakat dikirimkan air bersih dari kita kepada yang membutuhkan, baik dari kabupaten dan kota maupun dari provinsi. Karena provinsi melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah,red) sudah mendistribusikan 12 juta liter air. (Rekayasa cuaca,red) segala cara akan kita koordinasikan," ujar Bey dalam keterangan resminya, Bandung, Kamis, (12/10/2023).

Baca juga:

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sejak Januari hingga 10 Oktober 2023, ada 23 kabupaten dan kota terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih mencakup 287.288 Kepala Keluarga. Adapun 23 daerah itu meliputi Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota dan Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Bandung Barat.

"Untuk 23 kabupaten dan kota yang terdampak terdiri dari 543 desa dan 200 kecamatan yang terdampak kekeringan di Jawa Barat. Namun untuk lahan pertanian hingga saat ini tidak terdampak," kata Hadi dalam keterangan tertulisnya.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat mengatakan, data terbaru air bersih yang disalurkan telah bertambah, mencapai 15.591.960 liter.

"Rata-rata air bersih yang dibutuhkan per kota dan kabupaten sebanyak 631.759 liter air bersih. Daerah lainnya yang membutuhkan air yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kota Depok, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon," ungkap Hadi.

Baca juga:

Selain itu Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Bandung juga membutuhkan bantuan air bersih.

Menurut Hadi, penyaluran air bersih ini akan melibatkan kerja sama antara BPBD setempat dengan instansi terkait, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Lebih jauh Hadi menuturkan, selain kekeringan ada pula sebagian daerah terdampak kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di 22 kabupaten dan kota. Sementara lahan pertanian yang terbakar mencapai 861,3 hektare.

"Kebakaran hutan dan lahan di 22 kabupaten dan kota sebagian besar bisa tertangani dengan kerja sama semua pihak terkait," sebut Hadi.

BPBD Jawa Barat berkomitmen terus berkoordinasi dengan BPBD daerah kabupaten/kota serta instansi terkait lain untuk memberikan informasi mengenai data dan upaya penanganan karhutla.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!