NUSANTARA

Antraks Makan Korban, Jateng Siapkan 25 ribu Vaksin

"Kami memprioritaskan vaksin untuk daerah yang berbatasan dengan Yogyakarta dulu,"

AUTHOR / Anindya Putri

penyakit antraks
Ilustrasi: Petugas Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, DIY, mengubur bangkai sapi antisipasi kasus antraks. (AntaraSutarmi)

KBR, Semarang-   Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyiapkan 25 ribu vaksin antraks untuk ternak yang berbatasan dengan Yogyakarta. Kepala Dinas Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto mengungkapkan pemberian vaksin untuk mengantisipasi penularan antraks pada hewan ternak.

"Dari aspek kesehatan ketika ternak sakit harus segera diobati, sedangkan ternak yang masih sehat untuk kekebalan divaksin. Ada 25 ribu vaksin yang diprioritaskan berbatasan dengan daerah terdampak. Terkait dengan lalu lintas juga, pengawasan di pasar hewan juga untuk memastikan ternak yang dijual sehat," ungkap Agus di Semarang, Kamis (6/07/23).

Agus menyebut, sejumlah daerah yang menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin antraks yakni Kabupaten Purworejo, Wonogiri, Klaten dan Magelang.


Baca juga:

Kepala Dinas Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto mengatakan, petugas juga telah disiapkan untuk memantau pos lalu lintas ternak di perbatasan.

"Kami memprioritaskan vaksin untuk daerah yang berbatasan dengan Yogyakarta dulu," jelasnya.

Agus mengimbau kepada masyarakat dan peternak untuk melapor jika menemukan hewan ternak yang sakit dan mati mendadak.

"Jika ada hewan ternak segera lapor ke petugas atau dinas Peternakan terdekat,"imbuhnya.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan menyebut tiga warga meninggal karena antraks di Gunung Kidul Yogyakarta. Sebanyak 90an orang tercatat juga terinfeksi antraks yang diakibatkan warga menyembelih dan mengonsumsi sapi yang telah mati.

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!