NUSANTARA

Antisipasi Uang Palsu, BI Imbau Masyarakat Tidak Lakukan Penukaran Uang Sembarangan

Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat tidak menukar uang sembarangan atau di tempat tidak resmi untuk mengantisipasi peredaran uang palsu.

AUTHOR / Muji Lestari

Antisipasi Uang Palsu, BI Imbau Masyarakat Tidak Lakukan Penukaran Uang Sembarangan
Warga melakukan penukaran uang di kas keliling BI di GOR Jayabaya, Kota Kediri, Jatim, Senin (25/3/2024). (Foto: KBR/Muji Lestari)

KBR, Kediri - Perwakikan Bank Indonesia (BI) Kediri Jawa Timur mengimbau masyarakat tidak menukar uang sembarangan atau di tempat tidak resmi.

Hal ini untuk mengantisipasi potensi peredaran uang palsu menjelang lebaran dan Pilkada serentak yang di gelar di beberapa daerah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch Choirur Rofiq menjelaskan selain di bank, penukaran uang bisa dilakukan di kas keliling yang disediakan BI.

Menurutnya, proses penukaran cukup mudah dan cepat, bahkan tidak ada nilai kelebihan untuk jasa penukarannya.

"Tentunya kami selalu meminta masyarakat untuk selalu misalnya pada saat ada kebutuhan penukaran seperti ini diminta melakukan penukaran di perbankan dan atau di mobil-mobil kas keliling sehingga ini bisa menghindari adanya masyarakat kena penukaran uang-uang yang kemungkinan uang tersebut bukan uang yang asli," kata Choirur, di Kediri, Selasa (26/3/2024).

Selain di lembaga resmi, BI juga memberikan tips mengantisipasi uang palsu. Pertama, tidak melakukan transaksi penukaran di tempat gelap karena bisa memberikan kesempatan pelaku kejahatan.

Choirur Rofiq juga meminta masyarakat seksama mengenali uang asli dan palsu dengan metode 3D.

"Pada saat menerima uang kita pakai jurus kasat mata yakni 3D, dilihat, diraba dan diterawang. Tentu bisa mengingat menggunakan 3D ini, karena uang yang tidak asli ini berbeda dengan uang yang dikeluarkan oleh BI," kata Choirur.

Ia mengatakan apabila ada keraguan masyarakat terhadap keaslian uang yang ditukar, bisa meminta kepada perbankan terdekat untuk melihat kondisi uang asli atau palsu. Juga bisa ke BI," kata Choirur.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!