NUSANTARA
Angka Kematian Ibu Hamil di Situbondo Terus Meningkat
KBR68H, Situbondo - Angka kematian ibu hamil terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama dua tahun terkahir ini sudah tercatat ada 29 ibu meninggal dunia saat melahirkan.
AUTHOR / Radio Bhasa FM Sidoardjo
KBR68H, Situbondo - Angka kematian ibu hamil terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama dua tahun terkahir ini sudah tercatat ada 29 ibu meninggal dunia saat melahirkan.
Untuk mengurangi angka kematian ibu hamil yang kian mengkhawatirkan ini, Bupati Dadang Wigiarto mengumpulkan seluruh bidan se-Situbondo, di Kantor Dinas Kesehatan, kemarin.
Dalam temu wicara itu terungkap, selama tahun 2012 jumlah kematian ibu hamil mencapai 12 orang dan tahun ini meningkat menjadi 17 orang. Angka kematian ibu hamil tertinggi di Kecamatan Mangaran, disusul urutan kedua yaitu Kecamatan Besuki, dan Kecamatan Panji di urutan ketiga. Sedangkan kematian ibu hamil terendah di Kecamatan Kendit.
Menurut Ketua Ikatan Bidan Indonesia, Siti Mardiyah, penyebab kematian ibu hamil memang sangat kompleks. Karena itu, IBI merasa perlu melakukan temu wicara guna mencari formulasi mengurangi kematian ibu hamil saat melahirkan.
Siti Mardiyah menambahkan, selama ini kerja para bidan sebenarnya sudah cukup maksimal. Menurutnya, selama menjalanan tugasnya, mereka dituntut menyelematkan dua nyawa sekaligus, yaitu bayi dan ibu yang melahirkan.
Sementara itu, Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto mengatakan, tahun depan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin, untuk mengurangi tingginya angka kematian ibu hamil di Situbondo. Bupati menjelaskan, Pemkab akan segera membuat system terkontrol bagi ibu hamil. Dengan demikian akan diketahui lebih dini bagi ibu hamil yang beresiko, sehingga bisa mendapatkan pelayanan medis lebih khusus.
Sumber: Radio Bhasa FM
Editor: Doddy Rosadi
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!