NUSANTARA

52 Kapal Terbakar di Tegal, Ini Arahan Ganjar Pranowo

"Saya sudah komunikasi dengan Walikota (Tegal) untuk mendata apakah kapal-kapal tersebut sudah masuk asuransi atau belum,"

AUTHOR / Anindya Putri

kapal terbakar
52 kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Jogor, Tegal, Senin, (14/8/2023). (FOTO: Antara/Oky Lukmansyah)

KBR, Tegal - Sebanyak 52 kapal hangus terbakar di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari atau Pelabuhan Jongor, Kota Tegal pada Senin (14/8/2023) pukul 19.00 WIB.

Direktur Polisi Air dan Udara Polda Jateng, Hariadi mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

"Saat ini di lokasi kebakaran kapal pelabuhan Jongor ada 52 kapal yang terbakar untuk penyebab kebakaran saat ini sedang dalam penyelidikan dari sejumlah tim gabungan untuk melihat perkembangannya," ungkap Hariadi, Selasa (15/08/23).

Direktur Polisi Air dan Udara Polda Jateng, Hariadi menambahkan, angin kencang di sekitar Pelabuhan membuat api cepat menjalar ke kapal yang tengah bersandar. Namun penyebab kebakaran belum dapat dipastikan. Kepolisian juga belum dapat memastikan nilai kerugian material akibat si Jago Merah tersebut.

Baca juga:

Asuransi Kapal

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah mendata kapal yang terbakar untuk memastikan asuransi kapal. Namun ia belum memerinci terkait upaya ganti rugi dan pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa itu.

"Saya sudah komunikasi dengan Walikota (Tegal) untuk mendata apakah kapal-kapal tersebut sudah masuk asuransi atau belum," ucap Ganjar, Selasa, (15/8/2023).

Menurutnya, indikasi penyebab kebakaran yaitu korsleting listrik dari salah satu kapal. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya melakukan perbaikan tata kelola pelabuhan untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.

"Beberapa pelabuhan di Jateng kalau tidak diatur, kebakaran tersebut memang akan terjadi. Maka saya juga minta para pengelola pelabuhan agar bisa mengatur," ungkap Ganjar, Selasa (15/08/23).

Baca juga:

"Di beberapa pelabuhan kita memang kalau tidak kita atur model parkir kapalnya, potensi semacam ini akan terjadi. Maka kita minta para pengelola pelabuhan untuk mengatur, sehingga kalau terjadi musibah bisa diantisipasi," sambungnya.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!