NUSANTARA

20 Ribu Ton Beras Impor Tiba di Banyuwangi

Bulog berencana akan menambah kembali stok beras dari Thailand sebanyak 12 ribu ton

AUTHOR / Hermawan Arifianto

beras
Aktivitas bongkar muat beras impor di pelabuhan (FOTO:BUMN)

KBR, Jakarta- Sebanyak 20.000 ton beras impor dari Thailand tiba di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, Jawa Timur.

Kepala Bulog Banyuwangi Harisun mengatakan, beras impor tersebut akan didistribusikan ke tiga wilayah. Dengan rincian 13 ribu ton ke Bali, NTB dan NTT serta 7 ribu ton ke Banyuwangi.

Kata Harisun, saat ini di Gudang Bulog Banyuwangi masih menyimpan stok beras sekitar 3 ribu ton. Dengan tambahan 7 ribu ton beras itu, total stok beras Banyuwangi bakal mencapai 10 ribu ton. Menurutnya, stok ini dapat memenuhi kebutuhan beras di wilayahnya selama lima bulan ke depan.

Menurut Harisun, stok beras 10 ribu ton yang tersimpan di gudang Bulog Banyuwangi tersebut, aman hingga lima bulan ke depan. Meski begitu, Bulog berencana akan menambah kembali stok beras dari Thailand sebanyak 12 ribu ton.

“Jadi hari ini kita kedatangan kapal dari Thailand pembongkaranya sudah dimulai sejak kemarin jam siang. Kapal dengan tonase 20 ton ini, sandar dan bongkar di Banyuwangi. Tapi nanti ada kewajiban kita untuk mensuplai daerah- daerah yang devisit antara lain NTT, NTB dan Bali. Cuman estimasinya dari 20 ribu itu ada 7 ribu ton yang tersisa di Banyuwangi,” ujar Harisun Jumat (22/3/2024) di Banyuwangi.

Baca juga:

Kepala Bulog Banyuwangi Harisun menambahkan, saat ini harga gabah dan beras di pasaran mulai berangsur turun, meski tidak begitu signifikan. Kata dia, saat ini harga beras di kisaran Rp7.200 hingga Rp 7.400 per kilogram. Sementara harga beras SPHP Rp10.200 per kilogram.

Guna menstabilkan harga beras tersebut, Bulog secara berkelanjutan melakukan operasi pasar di berbagai wilayah di Banyuwangi. Bulog melibatkan aparat kepolisian dalam operasi pasar tersebut, termasuk pada saat bongkar muat beras dari Thailand.

Editor: Muthia Kusuma Wardani

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!