NUSANTARA

2.158 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Kabupaten Aceh Utara

BPBA mencatat, banjir melanda 58 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Aceh Utara

AUTHOR / Erwin Jalaludin

Banjir
Banjir melanda Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh. Foto: BPBD Aceh Tenggara

KBR, Aceh Utara- Pengungsi banjir di Kabupaten Aceh Utara, Aceh terus bertambah mencapai 2.158 jiwa atau 747 Kepala Keluarga (KK). Mereka mengungsi di sejumlah titik rumah ibadah, seperti masjid dan Meunasah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas mengatakan, timnya masih fokus mengevakuasi warga yang terjebak di lokasi banjir dengan menggunakan perahu karet hingga sampan.

"Yang penting masyarakat harus siap, Kita dari BPBA selalu berkoordinasi dengan BPBD setempat. Apa yang bisa disupport, tetap disupport untuk kabupaten/kota. Tapi, yang paling penting menghadapi musim penghujan, ” kata Ilyas kepada KBR, Rabu (10/10).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas menambahkan, banjir masih diprediksi akan terus berlanjut seiring semakin tingginya intensitas curah hujan yang menyebabkan luapan air sungai, seperti Krueng Peutoe, Pirak, Pase dan Keureuto. Dengan ketinggian air bervariasi 1-1,5 Meter. 

Baca juga:

"Kita harap masyarakat untuk mewaspadai, karena di sana sudah menjadi langganan banjir. Kita berharap tidak ada korban jiwa, tim BPBD bersama TNI/Polri terus melakukan evakuasi warga yang terjebak di lokasi," lanjutnya.

Sampai saat ini, belum ada laporan rumah rusak maupun korban jiwa akibat bencana alam tersebut. BPBA mencatat, banjir melanda 58 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Aceh Utara. Meliputi Kecamatan Matangkuli, Tanah Luas, Pirak Timu, Sawang, Samudera, Geureudong Pase, dan Syamtalira Aron.

Desa Terisolasi

Sebanyak tujuh dari 26 desa yang dilanda banjir di Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara terisolasi, pada Senin (9/10/2023) malam.

Ilyas menuturkan, banjir akibat tingginya intensitas curah hujan menyebabkan sungai kembali meluap dan merendam perkampungan penduduk. Ketinggian banjir di wilayah itu mencapai 1,2 meter.

"Imbauan kepada masyarakat karena ini curah hujan tinggi di musim penghujan, masyarakat waspada terhadap bencana. Bencana ini bisa datang kapan saja, Kita tidak tau waktunya apakah siang atau malam hari,” ucap Ilyas.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!