NUSANTARA
KPU Banyuwangi Tunggu Kepastian Dana Hibah Pilkada 2024
Ketua KPU Banyuwangi Dwi Angraeni Rachman mengatakan, pihaknya saat ini justru diminta oleh pemerintah Banyuwangi untuk merasionalisasi kembali dari anggaran yang sudah diajukan sebelumnya.
AUTHOR / Hermawan Arifianto
KBR, Banyuwangi- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Jawa Timur, belum menerima kepastian diberikanya dana hibah dari pemerintah untuk perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Padahal, tahapan Pilkada tinggal kurang dari satu bulan lagi.
Ketua KPU Banyuwangi Dwi Angraeni Rachman mengatakan, pihaknya saat ini justru diminta oleh pemerintah Banyuwangi untuk merasionalisasi kembali dari anggaran yang sudah diajukan sebelumnya.
Ia menyebut, saat awal pengajuan KPU meminta anggaran sebesar Rp113 miliar untuk pelaksanaan Pilakada 2024. Namun, tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Banyuwangi meminta jumlah tersebut dikurangi.
“Saya pikir sudah selesai karena sudah mau dibuatkan BA (Berita Acara) sama Kesbangpol, ternyata masih disuru menghitung kembali kira- kira apa yang bisa dikurangi. Kemungkinan APD karena kita sudah tidak Covid-19 lagi. Jadi kita masih belum fik. Kalau di kabupaten/kota lain sudah fik dan bahkan sudah banyak yang melakukan BA, Banyuwangi masih stagnan belum ada proses berapa anggaran yang disetujui,”ujar Dwi Angraeni di Banyuwangi, Kamis (7/9/2023).
Dwi mengatakan, salah satu alasan Pemkab Banyuwangi meminta KPU melakukan rasionalisasi dikarenakan banyak pengeluaran anggaran terutama untuk honor Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Setelah dirasionalisasi, kata dia, anggaran yang akan diajukan KPU ke pemerintah Banyuwangi sebesar Rp.90 Miliar
Dwi menambahkan, anggaran yang diajukan tersebut paling banyak dialokasikan untuk honor tenaga Ad Hoc dan logistik pelaksanaan Pilkada. Dia berharap anggaran Pilkada yang diajukan segera disetujui TAPD Pemkab Banyuwangi, agar proses penhyerahan dana hibah itu bisa segera dilakukan.
Baca juga:
- Percepatan Pilkada, KPU Jatim Siap Patuhi Putusan KPU RI
Editor: Resky Novianto
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!