indeks
Diduga Diracun, Gajah Betina Mati di Aceh Timur

"Dilakukan penanganan medis tetap tak tertolong, mulai pemasangan infus, suntik anti biotik, pemberian vitamin, dan obat-obatan,”

Penulis: Erwin Jalaludin

Editor: Rony Sitanggang

Google News
Gajah betina mati keracunan
Gajah betina ditemukan mati di Desa Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur.(Ist/Erwin)

KBR, Aceh Timur– Satu gajah betina ditemukan mati di Desa Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Satwa liar ini bermasalah dengan gangguan pencernaan akibat mengkonsumsi makanan yang diduga diracun.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Kamarud Zaman mengatakan, berdasarkan hasil nekropsi atau bedah bangkai yang dilakukan tim dokter hewan menemukan organ pencernaan terinfeksi, seperti urin dan kotoran gajah berwarna hitam dengan aroma menyerupai bau busuk. Bahkan, mulut dan lidah gajah itu berwarna kemerahan dan bernanah.

”Kita sudah mengambil sampel di sana untuk dibawa ke laboratorium forensik untuk di uji, itu ke Bogor sana. Karena Dulu-dulu juga pernah, misalkan ada juga kandungan bisa jadi makan pupuk atau makan lain bisakan ada racun kandungan di dalam begitu,” kata Kamarud Zaman menjawab KBR, Minggu (02/02/25) malam.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe BKSDA Aceh, Kamarud Zaman melanjutkan, gajah betina dewasa itu diperkirakan berusia sekitar 8 tahun dan memiliki berat 1 ton. Satwa liar ini dikebumikan di lokasi tempat ditemukannya  mati  bertempat di Desa Julok Rayeuk Selatan setempat.

”Sebelum mati mula-mulanya mengalami sakit ditemukan di Desa Seuneubok Bayu di Kecamatan yang sama, yang mana lidah dan mulutnya sudah berwarna merah pada tanggal 22 Januari lalu. Kemudian, dilakukan penanganan medis tetap tak tertolong, mulai pemasangan infus, suntik anti biotik, pemberian vitamin, dan obat-obatan,” jelasnya.

red
Tim dokter BKSDA Aceh, sedang melakukan nekropsi atau bedah bangkai gajah yang mati diduga diracun, Minggu (02/02/25). (Ist/Erwin)


Baca juga:

Data BKSDA mencatat kasus kematian gajah liar pada tahun 2025 di Aceh berjumlah 2 ekor. Kasus pertama gajah betina yang mati terperosok kedalam lumpur di area PT Sapta Pesona Jaya Abadi di kawasan perbatasan Desa Baro Paya-Sibintang, Kecamatan Panton Reue, Kabupaten Aceh Barat.

Kedua, kasus gajah mati juga sama berjenis kelamin betina bertempat di Desa Julok Rayeuk Selatan, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur.

Aceh
BKSDA
Gajah

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...