HEADLINE

Warga Sebatik Sulit ke Tawau Malaysia untuk Penuhi Kebutuhan Pokok

Malaysia melarang penggunan moda transportasi speedboad menuju Tawau. Padahal hampir 90 persen kebutuhan pokok warga perbatasan Sebatik bergantung kepada Malaysia

AUTHOR / Adhima Soekotjo

Warga Sebatik Sulit ke Tawau Malaysia untuk Penuhi Kebutuhan Pokok
Kapal penumpang Tasbara Lintas Batas Negara milik Pemkab Nunukan di Kecamatan Sebatik. Foto: Adhima

KBR, Nunukan - Warga Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sulit mengakses transportasi menuju Tawau Malaysia untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ini lantaran belum ada kepastian mengenai pengoperasian kapal penumpang Tasbara menuju negeri jiran tersebut.

Terlebih, menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Telekomunikasi Kabupaten Nunukan, Petrus Kanisius, Malaysia hingga kini belum membangun pelabuhan kapal penumpang Tasbara. “Janjinya waktu di Sosek Malindo akan membuat pelabuhan pasir putih di Tawau. Nah ternyata tidak ada action. Makanya kita ke sana memohon, merayu lagi untuk dermaga,“ ujar Petrus Kanisisu Jum’at (18/03/2016).

Sebelumnya, Malaysia melarang penggunan moda transportasi speedboad menuju Tawau. Sebab speedboad yang kerap digunakan warga Sebatik ini tidak memenuhi standar keamanan internasional. Padahal hampir 90 persen kebutuhan pokok warga perbatasan Sebatik bergantung kepada Malaysia.  


Editor: Damar Fery Ardiyan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!