BERITA

Warga Mulai Terdampak Abu Vulkanik Raung

Tapi sebagian orang tidak menyadari kalau itu abu vulkanik dari Gunung Raung itu. Karena tadi itu intensitas hujan tinggi jadi tidak begitu terlihat.

AUTHOR / Hermawan Arifianto

Warga Mulai Terdampak Abu Vulkanik Raung
Pijar lava dari Gunung Raung. (Foto: Dok. PPGA Raung)

KBR, Banyuwangi - Warga di sejumlah daerah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mulai terdampak sebaran abu vulkanik, yang diduga berasal dari aktivitas Gunung Raung.

Meski secara visual abu vulkanik dari Gunung Raung tidak bisa dilihat, namun warga bisa merasakan efek instan dari abu vulkanik tersebut.

Salah satunya Herdi Hardianto, warga di Kecamatan Licin yang mengaku matanya kadang terasa perih, jika berada di luar rumah, dan tidak menggunakan pelindung.

Beruntung, hujan deras yang hampir setiap hari mengguyur daerahnya, membantu menghilangkan guyuran abu vulkanik tersebut.

“Pas jalan atau naik kendaraan itu perih. Tapi sebagian orang tidak menyadari kalau itu abu vulkanik dari Gunung Raung itu. Karena tadi itu intensitas hujan tinggi jadi tidak begitu terlihat. Tapi pas panas gini atau pas cuaca terang gini sudah mulai kelihatan di lantai atau di rumah orang itu terlihat memang ada bekas-bekas kaya abu begitu, tapi tidak begitu tebal,” katanya ketika dihubungi dari Banyuwangi, Kamis (4/2/2021).

Sementara di Desa Sumberarum, desa yang sangat dekat dengan Gunung Raung, malah tidak merasakan sebaran abu vulkanik.

Menurut Kepala Desa Sumberarum, Ali Nurfatoni, warga desanya hanya mendengar suara gemuruh yang diduga dari aktivitas vulkanik Gunung Raung.

"Masyarakat Desa Sumberarum juga tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Tidak terdampak hujan abu sama sekali," katanya

Berdasarkan hasil pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, gunung yang berada di perbatasan tiga Kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember itu, terus mengeluarkan pantulan cahaya api dan suara gemuruh.

Saat ini, abu vulkanik diperkirakan mengarah ke timur, dengan ketinggian hingga 1 kilometer dari puncak gunung.

Editor: Kurniati Syahdan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!