Warga Rembang Menciptakan Kalender Bahari Nusantara, Dilengkapi Arah Angin

"Kalender tersebut memiliki sejumlah kelebihan."

KBR, Rembang– Seorang warga Kelurahan Tanjungsari Rembang, Jawa Tengah berhasil menciptakan Kalender Bahari Nusantara. Kalender tersebut memiliki sejumlah kelebihan.

Pencipta Kalender Bahari Nusantara, Muhammad Ali Sodikin menjelaskan, ia menggunakan acuan lintasan bulan untuk menyusun penanggalan itu. Butuh waktu tujuh tahun untuk menghasilkan Kalender Bahari Nusantara, yang kini sudah dipatenkan.

“Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)-nya keluar tahun 2021 lalu. Saya belajar autodidak,” tuturnya, Kamis, (25/04).

Muhammad Ali sudah mengenalkan kepada pihak-pihak terkait soal penanggalan tersebut. Namun ia menilai, perlu sosialisasi lebih luas, supaya ada nilai lebih dari penerapan Kalender Bahari Nusantara.

“Mulai dari mahasiswa yang skripsi mengangkat karya saya ini, kemudian saya presentasi ke Pak Thomas Jamaludin dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan masuk di forum-forum diskusi ahli falaq,” terang pria berusia 49 tahun ini.

Perbedaan

Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ sudah melihat langsung bentuk Kalender Bahari Nusantara.

Secara komposisi tanggal dan bulan sama seperti kalender Masehi, tapi yang membedakan Kalender Bahari Nusantara dilengkapi arah angin, kondisi cuaca, dan pasang surut gelombang laut.

Menurutnya, kalender ini akan sangat bermanfaat untuk masyarakat, terutama kaum nelayan.

“Mesti dikembangkan dan kami dari pemkab akan terus mendorong pemanfaatannya,” kata wakil bupati.

Hanies menambahkan, Dinas Kelautan Dan Perikanan Rembang dapat menggunakan Kalender Bahari Nusantara, untuk diteruskan kepada para nelayan.

“Nanti bisa diskusi dengan kelompok nelayan. Minimal dipasang di setiap tempat pelelangan ikan (TPI),” pungkasnya.

Baca juga:

• Hilang di Samudera Hindia, 10 ABK KM Kilat Maju Belum Ditemukan

Editor: Sindu

• Kalender Bahari Nusantara
• Rembang
• Kalender