BERITA

Wapres Serukan Dakwah Islam yang Menggembirakan

"Di Indonesia tidak ada gambar-gambar keislaman yang pakai pedang. Berbeda dengan di Timur Tengah, sedikit-sedikit pedang gambarnya."

AUTHOR / Eka Juniari

Wapres Serukan Dakwah Islam yang Menggembirakan
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: ANTARA)

KBR, Yogyakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Sebanyak 7.000 peserta dari seluruh Indonesia hadir dalam acara bertema "Menggembirakan Dakwah Islam, Memajukan Indonesia".

Di hadapan ribuan pemuda Muhammadiyah, Wapres Jusuf Kalla meminta para kader untuk menyampaikan dakwah Islam yang meneduhkan dan membawa pesan perdamaian. Ia juga menyinggung ciri khas dakwah di Indonesia yang kental dipadupadankan dengan budaya lokal.

Hal tersebut menurutnya menjadi karakter penyebaran agama Islam di Indonesia.

"Di Indonesia tidak ada gambar-gambar keislaman yang pakai pedang. Berbeda dengan di Timur Tengah, sedikit-sedikit pedang gambarnya. Itu menandakan dakwah yang berbeda dengan cara kita di negeri ini yang mengutamakan kulturalnya sambil berdakwah," kata Jusuf Kalla di Yogyakarta, Senin (26/11/2018).

"Meyakinkan dengan menggembirakannya bukan meyakinkan dengan menakutkannya. Itulah ciri khas Islam di Indonesia," tambah Kalla.

Baca juga: Ini Langkah DMI Merespons Temuan Masjid Terpapar Radikalisme

Berdakwah, menurut Kalla, tidak perlu ditampilkan dengan cara-cara yang menakutkan ataupun memaksakan. Maka baginya penting untuk menyusun strategi penyampaian ajaran Islam yang memajukan bangsa.

Ia pun menilai, cara-cara dan ajakan yang dilakukan Muhammadiyah selama ini sudah tepat.

"Apa yang telah dilakukan Muhammadiyah memajukan kemajuan bangsa dengan menggembirakan, dan tulus ikhlas. Suatu kemajuan keagamaan yang tinggi, menandakan dakwah berhasil dan maju dengan baik."

Wapres JK menambahkan, banyaknya pertumbuhan masjid dan musala di Indonesia disertai dengan tingginya minat orang untuk mendatangi rumah ibadah menjadi salah satu ciri keberhasilan dakwah Islam.

Baca juga:




Editor: Nurika Manan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!