NASIONAL

Wapres: Pemilu 2024 Panggung Pembuktian Peran Perempuan dalam Politik

Pemilu serentak tahun 2024 akan menjadi panggung pembuktian bagi kematangan perempuan Indonesia di ranah politik.

AUTHOR / Astri Yuanasari

pemilu 2024
Wapres Ma'ruf Amin (tengah) menghadiri Pembukaan Rangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (14/11/2023). (Setwapres)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pemilu 2024 menjadi ajang pembuktian peran perempuan dalam politik. Dia meminta perempuan Indonesia mengembangkan talenta, termasuk dalam kepemimpinan di bidang sosial dan politik.

Kata Ma'ruf, pemikiran dan gagasan perempuan dalam ruang-ruang publik dibutuhkan demi kemaslahatan umat.

"Pemilu serentak tahun 2024 akan menjadi panggung pembuktian bagi kematangan perempuan Indonesia di ranah politik. Selain itu di era kemajuan teknologi dan penggunaan media sosial secara masif, informasi datang silih berganti tanpa bisa kita bendung. Saya mengimbau kaum perempuan untuk menjadi teladan dalam menyerap dan menyebarkan informasi secara bijak dan cerdas," kata Ma'ruf dalam Pembukaan Rangkaian Peringatan Hari Ibu ke-95 Tahun 2023, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Wapres mengatakan, saat ini keterwakilan perempuan di panggung politik semakin terasa. Kata dia, sistem demokrasi Indonesia sudah menyediakan peluang yang lebar bagi perempuan untuk ikut berkontestasi dalam pemilu.

"Melalui pilkada cukup banyak perempuan terpilih sebagai kepala daerah dan tadi saya ucapkan selamat bupati wali kota perempuan yang juga hadir pada kesempatan ini," imbuhnya.

Ma'ruf juga mengingatkan pentingnya saling mendukung dalam rangka menciptakan kontribusi bersama.

"Serta membangun solidaritas yang memperkuat posisi perempuan dalam berbagai aspek kehidupan," kata Ma'ruf.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!