NASIONAL

Transaksi TEI 2013 Tidak Capai Target

KBR68h, Jakarta - Pameran perdagangan Trade Expo Indonesia (TEI) 2013 gagal mencapai target nilai transaksi 2 miliar dolar atau sekitar Rp 22 triliun rupiah

AUTHOR / Khusnul Khotimah

Transaksi TEI 2013 Tidak Capai Target
transaksi, trade expo indonesia, gita wirjawan

KBR68h, Jakarta - Pameran perdagangan Trade Expo Indonesia (TEI) 2013 gagal mencapai target nilai transaksi 2 miliar dolar atau sekitar Rp 22 triliun rupiah. TEI kali ini hanya bisa meraup transaksi sebesar 1,82 miliar dolar atau lebih dari Rp19 triliun. Transaksi terbanyak adalah transaksi investasi, disusul transaksi produk, serta jasa. Meski tidak memenuhi target, tapi menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, nilai transaksi ini meningkat 82 persen dibandingkan transaksi TEI tahun lalu.

“Ini menunjukkan bahwa fokus dan upaya kita untuk mencapai pasar-pasar baru yang non tradisional ini sudah mulai membuahkan hasil tanpa meninggalkan fokus kita ke pasar-pasar tradisional yang selama ini masih bisa memberikan resiliensi dari sisi nilai perdagangan antara Indonesia dan negara masing-masing,“ kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Adapun produk yang paling banyak diserbu pembeli antara lain produk pertanian, furnitur, otomotif dan komponennya, kopi, serta makanan dan minuman. Sementara pembeli terbanyak berasal dari Cina, di susul Jepang, Australia, Afrika Selatan, India, dan Korea Selatan.

Dari total transaksi TEI ke-28, transaksi barang tercatat sebesar 37,91 persen, transaksi jasa 3,61 persen dan investasi 58,49 persen. Investasi tersebut berasal dari 14 negara, yaitu Jepang, Inggris, Taiwan, Australia, Rusia, India, Mesir, Persatuan Emirat Arab, Nigeria, Thailand, Brasil, Korea Selatan, Hungaria, dan Afrika Selatan. Pameran Perdagangan Trade Expo Indonesia yang baru saja berakhir adalah kali ke-28 digelar Kementerian Perdagangan.

Editor: Doddy Rosadi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!