Teror bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah dinilai tak akan memancing konflik di masyarakat.
Penulis: Agus Lukman
Editor:

KBR68H, Jakarta - Teror bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah dinilai tak akan memancing konflik di masyarakat.
Tokoh adat Poso, Johanes Santo mengatakan masyarakat Poso sudah kebal dengan segala macam teror yang ingin memancing konflik di Poso. Bahkan setelah kasus bom bunuh diri di kantor Kepolisian Poso, banyak warga yang justru menonton lokasi ledakan bom.
"Ternyata, masyarakat banyak cuma menonton saja. Datang menonton. Tidak seperti waktu lalu, kalau ada begitu menimbulkan reaksi macam-macam. Ini cuma datang menonton. Orang yang di pasar ya jalan terus, dengan pekerjaannya di pasar. Karena bertetangga dengan Pasar Sentral itu. Sudah tidak mempan lagi rupanya. Karena masyarakat Poso ini memang sudah memahami, karena ini merupakan pekerjaan terorisme," kata Johanes Santo.
Tokoh adat Poso yang juga tokoh agama Nasrani Poso, Johanes Santo menambahkan kini masyarakat Poso sudah semakin waspada dengan isu teror. Ia menambahkan selama ini para tokoh agama di Poso juga terus mengingatkan para pengikutnya untuk tidak mudah terpengaruh atau ikut dalam gerakan kelompok radikal di daerah itu.
Pagi tadi, seorang teroris tewas dalam aksi bom bunuh diri di depan Kantor Kepolisian Kota Poso. Pelaku menerobos masuk halaman kantor polisi menggunakan sepeda motor dan meledakkan bom berdaya ledak rendah. Tidak ada korban lain selain pelaku.
Editor: Antonius Eko