BERITA
Teror Bom di Surabaya, Ketua Muhammadiyah: Tindakan Biadab
"Muhammadiyah tidak mengharapkan adanya zona toleransi terhadap segala bentuk terorisme,"
AUTHOR / Eka Juniari
KBR, Yogyakarta- Organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah
mengecam keras peristiwa bom di Surabaya dan Sidoarjo. Ketua Umum PP
Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan tindakan teror yang memakan korban
jiwa dan menciptakan ketakukan adalah perbuatan zalim.
"Tindakan teroris, terorisme dan anarkisme serta kekerasan yang terjadi
di Surabaya termasuk Sidoarjo, pagi ini di Mapolresta dimana tindakan
bom bunuh diri makan korban 21 orang adalah tindakan yang oleh
Muhammadiyah disebut kezaliman dan merusak di muka bumi. Tindakan ini
termasuk tindakan biadab," kata Haedar di kantor PP Muhammadiyah Jalan
Cik Di Tiro, Yogyakarta, Senin (14/05/2018).
Muhammadiyah meminta pemerintah dan kepolisian mengusut tuntas kasus tragis tersebut.
"Usut kasus itu secara tuntas, objektif dan transparan disertai penindakan secara seksama," lanjut Haedar.
Haedar Nashir menegaskan, tidak ada zona toleransi bagi terorisme di
Indonesia. Seluruh masyarakat diminta waspada dan tidak membiarkan
berkembangnya bibit terorisme.
"Apapun motif, siapapun pelaku dan apapun tujuannya. Muhammadiyah tidak
mengharapkan adanya zona toleransi terhadap segala bentuk terorisme,"
ucapnya.
Serangkaian peristiwa pemboman terjadi di tanah air. Kasus terbaru
adalah pengeboman tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi. Belum habis
kekagetan masyarakat, bom kembali meledak di Sidoarjo pada Minggu malam
dan disusul Mapolresta Surabaya pada Senin pagi. Serangkaian peristiwa
teror itu mengakibatkan 17 orang kehilangan nyawa.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!