indeks
Tak Terima Dimutasi, Kasi Intel Kejaksaan Biak Gugat Kajati Papua

Kepala kejaksaan Tinggi Papua, Elieser Saut Maruli Hutagaulung digugat ke PTUN Jayapura oleh jaksa Ahyani Musaidah, karena pencopotan dirinya sebagai Kepala Seksi Intel di Kejaksaan Negeri Biak Numfor.

Penulis: Katharina Lita

Editor:

Google News
Tak Terima Dimutasi, Kasi Intel Kejaksaan Biak Gugat Kajati Papua
mutasi, jaksa, biak, papua

KBR68H, Jayapura - Kepala kejaksaan Tinggi Papua, Elieser Saut Maruli Hutagaulung digugat ke PTUN Jayapura oleh jaksa Ahyani Musaidah, karena pencopotan dirinya sebagai Kepala Seksi Intel di Kejaksaan Negeri Biak Numfor.


Ahyani Musaidah menilai Elieser tidak memiliki kewenangan dalam menerbitkan SK pemindahan dirinya, sementara yang berhak atas pemindahan tersebut adalah Kejaksaan Agung. Ahyani mengaku belum mengetahui kesalahan yang dilakukannya hingga diterbitkan surat pencopotan. 


“Sampai sekarang, saya tidak mengetahui kesalahan apa yang menyebabkan saya dicopot dari jabatannya. Lagipula, jika saya memang mau dicopot, seharusnya ada surat teguran 1,2 dan selanjutnya. Tapi ini, secara tiba-tiba saya dicopot dan dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Tinggi Papua,” katanya. 


Sementara Elieser Saut Maruli Hutagalung mengklaim Ahyani Musaidah dicopot dari jabatannya karena ada dugaan jaksa tersebut nakal. Dia diduga memeras uang dalam kasus perkara yang sedang dalam penyelidikan dan mengatasnamakan sebagai utusan dari Kepala Kejaksaan Negeri Biak. 


Elieser menambahkan Ahyani saat ini sedang dalam proses inspeksi kasus terkait beberapa laporan masyarakat. Dalam pemeriksaan ini, Ahyani juga telah dipanggil sebanyak dua kali oleh bidang pengawasan dan pemeriksaan internal kejati, namun dia juga tidak datang. 


“Seharusnya dalam pemeriksaan ini, dia mengikuti prosedur pemeriksaan, tapi dia malahan terus melawan institusinya. Saya memindahkan dia ke Jayapura dengan maksud agar selama proses pemeriksaan ini, dia tidak bolak balik Biak-Jayapura. Dengan diterbitkan SP tersebut, juga tidak mengurangi haknya mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya,” kata Elieser. 


“Saya ini hanya ingin menegakkan disiplin dan menegakkan hukum. Saya ingin membenahi lembaga ini dari oknum-oknum jaksa yang nakal. Memang baru pertama kali terjadi, karena memang baru saya yang menjadi kejati Papua yang berani menindak jaksa nakal. Saat ini ada sekitar 4-5 jaksa yang diduga nakal dalam pemeriksaan,’’ tandasnya. 


Editor: Antonius Eko 


mutasi
jaksa
biak
papua

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...