indeks
Tak Cantumkan Agama di Akte Kelahiran, Bayi Lebanon Buat Sejarah

KBR68H- Ghadi, bayi pasangan Kholoud Sukkarieh dan Nidal Darwish membuat sejarah, karena menjadi anak pertama yang lahir di Lebanon tanpa mencantumkan agama pada akte kelahirannya.

Penulis: Suryawijayanti

Editor:

Google News
Tak Cantumkan Agama di Akte Kelahiran, Bayi Lebanon Buat Sejarah
akte kelahiran, lebanon, ghadi, bayi, agama

KBR68H- Ghadi, bayi pasangan Kholoud Sukkarieh dan Nidal Darwish membuat sejarah, karena menjadi anak pertama yang lahir di Lebanon tanpa mencantumkan agama pada akte kelahirannya.

Lebanon adalah negara di mana sekte keagamaan seseorang secara signifikan berpengaruh dalam segala hal, mulai dari politik, kehidupan profesional dan sosial lainnya. Bahkan, kuota agama diberlakukan di militer, sektor publik hingga posisi pemerintahan yang didistribusikan antara tiga sekte agama utama di negara tersebut, yakni  Islam Sunni, Syiah,dan Kristen.

Orangtua Ghadi,  awal tahun ini menjadi pasangan Lebanon pertama yang memilih sekuler, pernikahan sipil, dan mereka ingin menyampaikan dukungan terhadap identitas nasional Lebanon daripada identitas keagamaan pada bayi laki-lakinya.
 
Dengan mengosongkan kolom agama di akte kelahiran Ghadi, pasangan ini berharap menghindarkan anaknya dari identifikasi sektarian yang mempersulit hidup di Lebanon.

"Sebagai warga negara Lebanon, dia tidak perlu khawatir tentang apapun , dia hanya akan hidup dengan cara yang ia inginkan , ia akan merasa bebas memilih agamanya dan segala sesuatu yang berkaitan kepadanya,"ujar sang ibu, Sukkarieh.

Sukkarieh menyadari telah memberi Ghadi " banyak hal untuk menangani masa depannya" .

"Tapi saya yakin dia akan bisa mengatasinya karena dia akan dibesarkan di rumah di mana saya dan Nidal akan mengajarinya bagaimana menghormati orang, dan bagaimana menghormati pilihan orang dan menerimanya,"tambahnya. (huffingtonpost)
 

akte kelahiran
lebanon
ghadi
bayi
agama

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...