NASIONAL

Tak Ada Cawapres yang Berpihak pada Masyarakat Pesisir saat Debat

Krisis iklim mengakibatkan kehidupan masyarakat pesisir terancam.

AUTHOR / Heru Haetami

Tak Ada Cawapres yang Berpihak pada Masyarakat Pesisir saat Debat
Ilustrasi: Tumpukan sampah di pesisir laut kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, (10/12/2019). Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyayangkan pelaksanaan debat calon wakil presiden (cawapres) tidak banyak menyinggung permasalahan lingkungan dan sosial yang dihadapi masyarakat pesisir serta pulau-pulau kecil.

Padahal menurut Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Eksekutif Nasional Walhi Parid Ridwanuddin, bencana ekologis yang terjadi akibat krisis iklim mengakibatkan kehidupan masyarakat pesisir terancam.

"Karena laut sudah semakin tidak bersahabat, laut sudah semakin ganas gara-gara dan kelompok masyarakat yang paling menderita akibat krisis iklim adalah kawan-kawan yang di pesisir, nelayan, perempuan nelayan. Karena kalau mereka tidak bisa melaut, enggak ada tuh income, tidak ada pangan yang bisa mereka makan, yang bisa keluarganya makan. Nah, persoalannya pemerintah Indonesia itu kalau kita lihat enggak punya itu visi atau punya strategi menyelesaikan persoalan ini. Nah, itu yang juga enggak ada dalam pembicaraan (debat) semalam," kata Parid kepada KBR, Senin, (22/1/2024).

Bagaimana Ketiga Capres?

Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Eksekutif Nasional Walhi Parid Ridwanuddin menilai, ketiga capres juga telah melupakan Indonesia sebagai negara kepulauan. Hal itu, terlihat pada debat capres tidak satupun kandidat yang menyinggung perlindungan terhadap masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

"Jadi, kalau mau disebut tidak ada sebetulnya keberpihakan dari ketiga pasang capres-capres melindungi hak masyarakat pesisir terutama yang terdampak krisis iklim dan juga ancaman pembangunan," katanya.

Debat pilpres keempat atau kedua untuk cawapres digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, (21/1). Debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu bertema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!