Survei Stunting dan Gizi Buruk Anak, Kemenkes Gelar SSGI 2024

SSGI 2024 sejalan dengan masuknya stunting kedalam isu prioritas nasional RPJMN 2020-2024.

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan akan melaksanakan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2024. Tujuannya, untuk mengoptimalisasi penanganan dan pendataan kasus tengkes atau stunting di tanah air.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, SSGI 2024 dengan sasaran survei di 500 lebih kabupaten/kota, tidak hanya menyasar kasus stunting tapi juga gizi buruk pada anak, kondisi saat berat badan anak berada di bawah rentang rata-rata, dan kasus kelebihan berat badan.

"Selain itu, survei-survei tentang gizi balita juga kita lakukan. Karena dengan survei ini kita bisa melihat bahwa 5 tahun terakhir prevalensi stunting di Indonesia terus menurun. Walaupun capaian (stunting) kita pada tahun 2023 kemarin baru sampai di 21,5 persen," ujar Dante dalam Kick-off Meeting SSGI 2024 yang disiarkan secara daring, Selasa (20/8/2024).

Wakil Menteri Kesehatan juga mengatakan, SSGI 2024 sejalan dengan masuknya stunting kedalam isu prioritas nasional RPJMN 2020-2024. Sehingga ini menjadi salah satu upaya percepatan penurunan stunting.

"Upaya terus dilakukan dengan terus mengoptimalkan program intervensi spesifik dan sensitif," kata Dante.

Dante menuturkan, survei ini akan bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik, BRIN, lembaga survei swasta, hingga pemerintah daerah.

Ia meminta semua pihak yang terlibat dapat bersama-sama mengawal guna kelancaran proses. Sebab menurut Dante, hasil survei ini dapat menjadi dasar bagi kebijakan dan program pemerintah di masa mendatang.

Rangkaian SSGI telah dimulai sejak Februari 2024, dan pengumpulan data akan dimulai 30 September 2024 sampai 6 November 2024. Sementara itu, diseminasi atau penyampaian informasi hasil SSGI 2024 tentang status gizi balita akan keluar pada Desember mendatang.

Baca juga:

Makan Bergizi Gratis Mulai 2 Januari 2025

4 Kelompok Sasaran Badan Gizi Nasional, dan Asal Anggaran