BERITA

Surat Suara Tertukar, Caleg PDIP: Pencoblosan Harus Diulang

Dua calon legislatif DPRD Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meminta pemungutan suara di 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran diulang menyusul ditemukannya ratusan surat suara tertukar.

AUTHOR / Hermawan

Surat Suara Tertukar, Caleg PDIP: Pencoblosan Harus Diulang
Surat Suara Tertukar, Caleg PDIP, Pencoblosan

KBR68H, Banyuwangi - Dua calon legislatif DPRD Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meminta pemungutan suara di  3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran diulang menyusul ditemukannya ratusan surat suara tertukar.

Caleg asal PDI Perjuangan, Eko Setiyowati meminta Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menghentikan pencoblosan. Sebab dia merasa dirugikan sebagai caleg dengan adanya kasus tertukarnya surat suara tersebut.

Kata dia, tertukarnya surat suara itu merupakan bentuk kecurangan yang disengaja oleh pihak tertentu. Menurutnya, bila tak ada pemungutan suara ulang maka potensi suara yang didapat caleg-caleg di Dapil 4 menjadi hilang.

“Harus jelas diulang ya kita merasa dirugikan karena satu suara itu sangat penting. Sesuai dengan aturan kalau sudah seperti ini ya harus diulang. dan kita sudah lapor tadi ke Bappilu juga, ke KPU dan keputusannya memang harus diulang tidak bisa dilanjutkan. Kalau dilanjutkan surat suara yang sudah kadung dicoblos (terlanjur dicoblos) itu tidak ada nilainya karena dianggap rusak,” kata Eko Setiyowati, Rabu (9/4).

Selain Eko, calon legislatif dari PDIP lainya yaitu Kondang Suryaningrat juga menuntut hal yang sama. Bahkan dia mengancam bakal melapor ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP terkait kasus ini.

Sebelumnya, proses pencoblosan surat suara di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kacau. Penyebabnya ratusan surat suara tertukar antardaerah pemilihan, sehingga di beberapa TPS pencoblosan sempat dihentikan.

Editor: Anto Sidharta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!