NASIONAL

Sumbangan Pribadi Jokowi Untuk Warga Kampung Penjaringan

KBR, Jakarta - Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membagikan 600 kg beras dan amplop berisi uang kepada warga di pemukiman RW 1, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/7) hari ini.

AUTHOR / Catrina Sinaga

Sumbangan Pribadi Jokowi Untuk Warga Kampung Penjaringan
sumbangan, jokowi, penjaringan

KBR, Jakarta - Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membagikan 600 kg beras dan amplop berisi uang kepada warga di pemukiman RW 1, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/7) hari ini. Namun presiden terpilih ini menolak untuk menyebutkan jumlah yang dia keluarkan untuk sumbangan berbalut zakat mal dan zakat fitrah tersebut. Jokowi mengatakan, ini merupakan sumbangan pribadinya untuk warga yang masih membutuhkan.

“Pribadi, pribadi saja. Ini pribadi. Saya ini bagikan zakat mal dan zakat fitrah untuk pribadi kok. Ya, ini kan bisa lihat disini kawasan yang memang masih perlu dibantu. Ya ini kan ada zakat mal dan ada zakat fitrah,” kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo usai membagi-bagikan beras di pemukiman kumuh di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (24/7) hari ini.

Ratusan warga sudah mengantre ketika rombongan Jokowi memasuki kawasan kampung Penjaringan. Terdapat dua truk boks Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang membawakan 600 kg beras. Satpol PP ikut membantu membagikan beras kepada warga. Sementara itu, Jokowi berkeliling membagikan amplop berisi uang. Orang dewasa mendapatkan amplop berisi Rp 50.000,-  sedangkan untuk anak-anak berisi Rp 10.000,-. Suasana pembagian THR bagi warga itu berjalan lancar, meski sempat ramai saat Jokowi berkeliling membagikan amplop.

Untuk diketahui, hari ini adalah hari kedua Jokowi bertugas kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya, Ia mengambil cuti lantaran mengikuti proses Pemilihan Presiden 2014.


Editor: Luviana

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!