BERITA
Sepanjang 2016, Indonesia Dikunjungi 11,5 Juta Turis Mancanegara
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah kunjungan wisman 2016 tumbuh 10,69 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang hanya 10,41 juta.
AUTHOR / Dian Kurniati
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah kunjungan wisman 2016 tumbuh 10,69 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yang hanya 10,41 juta.
Pada Desember 2016 saja, kata Suharyanto, BPS mencatat kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak 1,1 juta, atau tumbuh 12,87 persen dibanding bulan November yang hanya 986,5 ribu kunjungan.
"Total wisman pada tahun 2016, itu adalah 11,52 juta, itu naik 10,69 persen dibanding jumlah wisman pada 2015. Naiknya tinggi. Tetapi ada catatan di sana, bahwa 11,52 juta ini kita menghitung menggunakan data roaming di Pos Lintas Batas Non TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) hanya mulai Oktober. Seandainya Januari sampai September dihitung, maka akan menambah jumlah hingga 4 persen," kata Suhariyanto, Kamis (16/2/2017).
Baca juga:
<li><b>
Mei 2016, Kunjungan Wisatawan Asing Terbanyak Sepanjang Sejarah
<li><b>
Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Naik, Kecuali Turis asal Singapura Turun Drastis
Berdasarkan catatan BPS, kebanyakan wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia melewati 19 pintu utama, yakni 978,7 ribu kunjungan. Adapun sisanya, 134,6 juta kunjungan masuk lewat jalur di luar 19 pintu utama.
Apabila dilihat dari asal negara, wisatawan asing terbanyak berasal dari Tiongkok, yakni 1,43 juta. Pertumbuhan kunjungan dari Tiongkok itu diperkirakan karena ada pembukaan penerbangan langsung Tiongkok dari dan menuju Sulawesi Utara.
Peringkat kedua ditempati wisman asal Singapura sebanyak 1,42 juta, dan Australia 1,18 juta. Selain itu, ada pula Malaysia dengan jumlah wisman 1,18 juta dan Jepang sebanyak 468,11 ribu.
Suhariyanto mengatakan penghitungan jumlah wisman sejak Oktober 2016 menggunakan metode Mobile Positioning Data (MPD). Melalui metode itu, BPS dan Kementerian Pariwisata menghitung pengguna roaming telepon seluler pada pos-pos lintas batas yang tidak mempunyai pos pemeriksaan imigrasi (TPI).
Metode itu dipilih karena kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan dan tak semua memiliki pos lintas batas yang baik. Saat ini ada 79 pos lintas batas yang tersebar di 29 Kabupaten di Indonesia.
Dari 79 pos itu, pos yang ada di 10 kabupaten sudah bagus, sementara di 19 kabupaten sisanya belum memiliki pos imigrasi, sehingga BPS kesulitan merekam pergerakan wisman.
Baca juga:
<li><b>
Banyak Kawasan Potensial Wisata NTB 'Blank Spot' Sinyal Ponsel
<li><b>
Genjot Wisatawan, Kementerian Pariwisata Tambah Fasilitas Bebas Visa
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!