BERITA

Semeton jurnalis Bali serahkan sumbangan kepada ibu kandung Angeline

Selamat Kurniawan koordinator penggalangan dana dari Semeton jurnalis Bali Mengatakan penggalangan dana ini sebagai bentuk kepedulian jurnalis di Bali setelah mengetahui musibah yang menimpa Angeline.

AUTHOR / Yulius Martony

Semeton jurnalis Bali serahkan sumbangan kepada ibu kandung Angeline
Penyerahan bantuan dari Semeton Jurnalis Bali kepada Hamidah orang tua kandung Angeline. Foto: Yulius Martony

KBR, Bali- Semeton Jurnalis Bali atau Jurnalis Bali Bersaudara, menyerahkan sumbangan kepada ibu kandung Angeline. Sumbangan itu berasal dari kumpulan para jurnalis dan warga yang peduli dengan kasus yang menimpa bocah 8 tahun itu. Selamat Kurniawan koordinator penggalangan dana dari Semeton jurnalis Bali mengatakan penggalangan dana ini sebagai bentuk kepedulian jurnalis di Bali setelah mengetahui musibah yang menimpa Angeline.

"Ia bantuan yang kita berikan itu berawal dari kepedulian jurnalis di mana awal pertama kali wawancara dengan Hamidah itu ia merasa kesulitan membawa jenazah anaknya tapi hal itu kita tindak lanjuti dengan mengumpulkan  dari kawan-kawan untuk membawa sumbangan meskipun besarnya itu cuman seratus ribu itu didedikasikan untuk ibu kandung Angeline," ujarnya kepada KBR, Selasa (16/6).

Sumbangan yang terkumpul lebih dari 18 juta itu hari ini sudah diserahkan langsung kepada Hamidah orang tua kandung Angeline. Hari ini jenazah Angeline akan di bawa ke Desa Tulun Rejo Kecamatan Glenmore Banyuwangi.

Semeton jurnalis Bali terdiri dari jurnalis dari koran, radio, TV dan on line yang berada di Kota Denpasar. Kumpulan jurnalis ini beranggotakan sekitar 30 orang.

Angeline sudah seminggu disemayamkan di RSUP Sanglah. Angeline ditemukan tewas terkubur dibelakang rumah orang tua angkat jalan sedap malam, Kesiman Denpasar. Angeline diduga dibunuh terkait harta waris dari orang tua angkatnya yang lebih banyak dari saudara tiri Angeline.

Editor: Dimas Rizky

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!