NASIONAL

Sembilan Provinsi Tak Transparan Umumkan Anggaran di Situs

KBR68H, Jakarta - Sebanyak sembilan provinsi di Indonesia dinilai belum optimal menggunakan situs resmi mereka. Padahal, situs resmi daerah sangat dibutuhkan masyarakat untuk menelusuri transparansi anggaran daerah.

AUTHOR / Bambang Hari

Sembilan Provinsi Tak Transparan Umumkan Anggaran di Situs
Transparan anggaran, FITRA, keterbukaan informasi, APBD

KBR68H, Jakarta - Sebanyak sembilan provinsi di Indonesia dinilai belum optimal menggunakan situs resmi mereka. Padahal, situs resmi daerah sangat dibutuhkan masyarakat untuk menelusuri transparansi anggaran daerah.

Sekretaris Jenderal LSM Fitra, Yuna Farhan mengatakan, daerah-daerah itu antara lain Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, dan Jawa Timur. Sementara itu, situs resmi Pemerintah Provinsi Jakarta dianggap yang terbaik.

"Daerah-daerah yang sebetulnya mereka sudah memiliki link. Tapi pada waktu kita cek, link itu kosong. Hanya tampilannya saja. Sebenarnya ini kan sudah diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri bahwa pemda diharuskan menyediakan informasi anggaran dalam website nya. Yang paling baik, kalau mau dilihat itu Jakarta. Mereka paling terdepan dalam keterbukaan informasi anggaran. Kalau kita melihat website Jakarta, dari APBD hingga program kegiatan itu bisa dibaca. Bahkan transparansi anggarannya itu selalu di-update," terangnya saat dihubungi KBR68H, Sabtu 28/9.

Yuna Farhan menambahkan, belum optimalnya kinerja pemerintah daerah ini disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah ketidakseriusan daerah untuk transparan dalam mengungkapkan penggunaan anggaran ke situs resminya.

Sehingga mengakibatkan masyarakat sulit mengawasi penggunaan anggaran daerah. Padahal ketidakseriusan ini berpotensi terjadainya penyelewengan uang rakyat di APBD.

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!