BERITA
Sebulan Terakhir, Aceh Diguncang 25 Kali Gempa
"Kami khusus mengobservasi gempa-gempa yang signifikan, artinya belum tentu dirasakan tapi gempanya cukup kuat. Dan, ini beragam terjadi di Aceh," kata Akbar.
AUTHOR / Erwin Jalaludin
KBR, Aceh - Selama sebulan terakhir, provinsi Aceh berulangkali diguncang gempa, meski dengan kadar kekuatan yang belum tentu bisa dirasakan masyarakat.
Berdasarkan catatan Stasiun Geofisika Mata Ie, Banda Aceh, sepanjang Januari hingga awal Februari 2018 wilayah provinsi Aceh diguncang 25 kali gempa.
Gempa tersebut berkekuatan rata-rata diatas 2,5 Skala Richter (SR), meski belum tentu bisa dirasakan masyarakat.
Pelaksana tugas harian Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh, Akbar mengatakan Aceh sangat rentan mengalami bencana gempa karena berada persis di ujung Pulau Sumatera. Dimana, lempengan bumi sering kali mengalami patahan yang berdampak terhadap terjadinya gempa.
"Untuk gempa signifikan yang tercatat disini ada sekitar 25 kali, pada periode Januari-Februari. Kami khusus mengobservasi gempa-gempa yang signifikan, artinya belum tentu dirasakan tapi gempanya cukup kuat. Dan, ini beragam terjadi di Aceh," kata Akbar menjawab KBR, Jumat (9/2/2018).
Pelaksana tugas harian Stasiun Geofisika Mata Ie Banda Aceh, Akbar menghimbau masyarakat senantiasa mengikuti informasi dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna menghindari situasi panik terkait bencana.
BMKG mencatat ada 11 kabupaten kota di wilayah tengah, barat dan timur Aceh yang rentan mengalami gempa. Di antaranya Banda Aceh, Aceh Besar, Sigli, Pidie, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireun, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Aceh Barat.
"Yang terdeteksi terakhir, Kamis kemarin pada pukul 16.52 WIB dan gempa susulan 17.13 WIB," kata Akbar.
Baca juga:
- Peringati 13 Tahun Gempa Tsunami, Nelayan Aceh Libur 3 Hari
- BPBD Minta Warga Antisipasi Gempa Susulan Mentawai
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!