BERITA

SBY Kritik Jokowi, Istana: Itu Obat Kuat

"Semua pemerintahan itu menjadi kuat kalau ada yang mengkritik"

AUTHOR / Ade Irmansyah

SBY Kritik Jokowi, Istana: Itu Obat Kuat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) didampingi jajaran pengurus partai, menyampaikan Refleksi Ramadan Partai Demokrat usai buka puasa bersama di Puri Cikeas, Kabupaten

KBR, Jakarta- Istana Kepresidenan  merespon baik kritikan dari bekas  Presides Susilo Bambang Yudhoyono. Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kritikan Yudhoyono diibaratkan sebagai obat kuat agar kinerja menjadi makin baik.

"Ya kritik itu adalah menjadi obat kuat. Semua pemerintahan itu menjadi kuat kalau ada yang mengkritik sehingga dengan demikian kritik adalah merupakan obat kuat bagi pemerintahan ini," ujarnya kepada wartawan di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/06).


Kata dia, ini bukti bahwa Pemerintahan Presiden Jokowi merupakan pemerintahan yang tidak antikritik.  Bahkan melihat kritik yang disampaikan eks Presiden SBY   dari perspektif yang positif.


"Kami melihat dari perspektif yang positif karena pemerintahan ini betul-betul bukan pemerintahan antikritik bahkan kita mengharapkan untuk dikritik. Semakin dikritik semakin disayangi maka kritik tadi obat membuat pemerintahan ini makin kuat," ujarnya.


Kata dia, tujuh kritik yang disampaikan Mantan Presiden SBY semuanya baik dan jika memang bisa disesuaikan dengan kebijakan akan menjadi bahan masukan untuk perbaikan ke depan.


"Kritik itu lebih baik disampaikan ke ruang publik agar diskursus di dalam publik. Sebab kalau ada diskursus di publik itu akan menjadi baik. Kan ada 7 poin, kita anggap semuanya baik," ujarnya.


Sebelumnga ada tujuh isu penting berupa kritikan yang disampaikan SBY kepada Jokowi yakni terkait situasi perekonomian saat ini, kondisi kehidupan masyarakat dari aspek sosial dan ekonomi, wajah keadilan dan penegakan hukum, kedaulatan partai politik dan isu intervensi kekuasaan.


Kemudian, TNI dan Polri dalam kehidupan bernegara dan pelaksanaan tugas pokoknya, isu tentang gerakan komunis di Indonesia dan potensi terjadinya konflik horisontal, dan peran pers dalam kehidupan demokrasi dan pembangunan bangsa. 


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!