NASIONAL

SBY: Pemimpin Pilihlah Jalan yang Baik dan Benar

SBY mengeklaim, saat dulu menjabat, dia berkomitmen menggunakan dengan cara yang baik.

AUTHOR / Astri Septiani

SBY: Pemimpin Pilihlah Jalan yang Baik dan Benar
Bekas Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono saat meresmikan Museum Seni SBY-ANI di Pacitan, Jawa Timur, Kamis, 17 Agustus 2023. Foto: Demokrat.or.id

KBR, Jakarta- Bekas Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap calon pemimpin bangsa di masa depan memilih jalan yang baik dan benar.

Harapan ini disampaikan SBY saat meresmikan Museum dan Galeri SBY ANI di Pacitan, Jawa Timur, Kamis, 17 Agustus 2023.

Ia lantas menceritakan masa ketika masih memegang kekuasaan sebagai presiden, yakni pada 2004-2014. SBY mengeklaim, saat dulu menjabat, dia berkomitmen menggunakan dengan cara yang baik.

"Museum ini juga menyampaikan pesan moral kepada siapapun yang akan mengemban amanah di negeri ini. Pilihlah jalan yang baik dan benar. Memang yang ditempuh tidak mudah tapi itu berkah, halal dan sah," kata SBY di Pacitan, Jawa Timur, Kamis, (17/8/23)

SBY mengatakan, saat memimpin dulu, dirinya tidak ingin menyalahgunakan kekuasaan yang dimiliki. Ia mengeklaim kekuasaan yang didapatkan menggunakan cara halal.

Museum Seni SBY-ANI

Kata dia, melalui museum yang diresmikannya, SBY ingin berbagi memori dengan para sahabat yag pernah bersama-sama mengemban tugas di pemerintahan bersamanya, seperti Jusuf Kalla dan Boediono.

Museum itu dibangun di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Ploso, Pacitan, Jawa Timur. Letaknya tepat di jalan besar yang menghubungkan Kota Pacitan dengan Solo, Yogyakarta, maupun dari Trenggalek.

Museum dibangun di atas lahan sekira 1,5 hektare, dengan luas total bangunan dan galeri seni sekitar 7.500 m2.

Mengutip situs demokrat.or.id, Direktur Museum dan Galeri Seni SBY-ANI, Ossy Dermawan, museum tersebut menampilkan sejarah hidup SBY yang dibagi dalam berbagai tema.

"Dimulai dari masa kecil dan remaja SBY di Pacitan, hingga terpilih menjadi presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat di tahun 2004," tutur Ossy.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!