BERITA

Prosedur Penanganan Jenazah Terduga Teroris Dipertanyakan

Ketua ISAC, Kurniawan Budi Wibowo menjelaskan, saat dikembalikan kepada keluarga, jasad hanya dibungkus oleh kantong jenazah berwarna kuning.

AUTHOR / Bambang Hari

Prosedur Penanganan Jenazah Terduga Teroris Dipertanyakan
Jenazah Fonda. Foto istimewa

KBR, Jakarta - Islamic Study and Action Center mempertanyakan standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan kepolisian terhadap penanganan jenazah terduga teroris Fonda Amar Sholihin. ISAC merupakan organisasi yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga terduga teroris Fonda.

Ketua ISAC, Kurniawan Budi Wibowo menjelaskan, saat dikembalikan kepada keluarga, jasad hanya dibungkus oleh kantong jenazah berwarna kuning. Seharusnya kata dia, kepolisian tetap memperlakukan jenazah sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam ajaran agama yang dianut Fonda, yakni Islam.


"Jenazah belum dimandikan. Selain itu jenazah juga belum dikafani. Jadi jenazah hanya dimasukkan ke dalam kantong mayat, lalu dikirim ke keluarga," katanya saat dihubungi KBR melalui sambungan telepon, Minggu (03/20).


Untuk itu, pihaknya bakal mengirim surat kepada sejumlah lembaga terkait prosedur yang dinilai tidak sesuai itu. Surat akan dikirimkan kepada Kapolri, MUI Pusat, Komnas HAM, hingga DPR.


"Surat sudah kami siapkan dan rencananya besok akan kami kirim," sambungnya.


Selain itu Kurniawan juga menambahkan, setelah kantong jenazah yang berisi jasad Fonda dibuka, pihaknya menemukan sejumlah luka di sejumlah bagian tubuh Fonda. Hal ini kata Kurniawan, semakin menguatkan dugaan adanya penganiayaan yang dilakukan polisi terhadap Fonda.


"Di kepala ada luka yang diduga sebagai luka tembak. Selain itu, gigi Fonda juga rampal. Sedangkan di bagian perut, terdapat luka sayat yang diduga sudah dijahit," jelasnya.


Fonda adalah  anak dari Joko Tri Priyanto yang juga pernah ditangkap densus antiteror di Solo, tahun 2012 dan kini masih menjalani hukuman  penjara. Polisi menyebut Fonda alias Dodo sebagai orang kepercayaan buronan kasus terorisme Santoso. Fonda tewas saat baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala akhir bulan lalu.


Jenazah Fonda Amar Sholihin diterbangkan dari RS Bhayangkara Poso menuju Surabaya, Kamis malam, dan dilanjutkan jalur darat menuju Solo. Jenazah Fonda dimakamkan di Polokarto Sukoharjo. Prosesi pemakaman Fonda dilakukan dengan iring-iringan sepeda motor dan mobil.

Dalam perjalanan dari rumah duka menuju lokasi pemakaman sempat terlihat sejumlah bendera warna hitam yang mirip dengan logo kelompok militan ISIS .Berbagai bendera mirip logo ISIS tersebut juga disaksikan para jurnalis di Solo yang sedang bertugas melakukan liputan.

Namun saat dikonfirmasi terkait adanya bendera tersebut, Kapolresta Solo, Ahmad Lutfhi membantah adanya atribut bendera mirip logo ISIS.

Editor : Sasmito Madrim

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!