NUSANTARA

Produk Impor Asal Tiongkok Banjiri Pasar di Rembang, Jawa Tengah

"Sudah menjadi kesepakatan antarnegara, terkait pasar bebas"

AUTHOR / Musyafa

Produk Impor
Ilustrasi produk impor asal Tiongkok yang dijual di kawasan Glodok, Jakarta, Senin, (27/1/2020) (FOTO: Antara)

KBR, Rembang- Pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah tidak kuasa membendung serbuan produk impor asal Tiongkok. Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Kabupaten Rembang, M. Mahfudz mengatakan dengan adanya pasar bebas sangat memungkinkan produk-produk dari luar negeri memperluas pasarnya sampai ke daerah di Indonesia. 

“Kalau yang ada di masyarakat, kita tidak bisa menolak, karena sudah menjadi kesepakatan antarnegara, terkait pasar bebas. Tapi untuk di kalangan pemerintah, saat pengadaan barang/jasa, kita diwajibkan melalui sebuah sistem yang mengharuskan pakai produk sendiri, namanya tingkat komponen dalam negeri (TKDN),” ucap  Mahfudz.

Baca juga:

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Mikro, Kabupaten Rembang, M. Mahfudz mengatakan, banyaknya produk impor asal Tiongkok telah memukul Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) produk lokal.

“Pasti ada, soalnya harga produk dari China cenderung lebih murah ketimbang produk lokal, itu merugikan temen-temen UMKM,” imbuhnya.

Mahfudz berharap pelaku UMKM tidak menyerah dan terus berinovasi agar mampu bersaing secara kualitas.

“Tetep produktif dengan menjaga kualitas. Jangan lupa inovasi, supaya bisa bersaing. Kami selalu mengajak masyarakat, kalau bisa membeli produk dalam negeri,” pungkasnya.

Maraknya produk impor asal Tiongkok mulai disadari masyarakat setempat.  Ibu Rumah Tangga bernama Wijayanti mengungkap, produk impor itu sudah banyak ditemukan di mini market.

“Kalau di mini market, coba amati tusuk gigi, buatan mana, rata-rata dari China. Lebih banyak malah, daripada tusuk gigi buatan lokal. Itu baru barang kecil ya sekelas tusuk gigi,” tuturnya, Selasa (03/10).

Ia juga sempat berbelanja ke sebuah toko di Rembang yang baru berjualan. Di sana, kata Wijayanti, banyak produk asal Tiongkok dijual dengan harga murah.

“Kebetulan anak saya membeli tempat sampah mini, harganya cuma Rp14 Ribu. Saya tengok bagian bawahnya, Made In China. Belum lagi piring, mangkok, sandal, topi, serba dari China sekarang,” imbuh Wijayanti.

Editor: Muthia Kusuma Wardani

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!