BERITA

Presdir Astra: Low Cost Green Car untuk Kebanggaan Bangsa Ini

KBR68H, Jakarta - Tahun depan ekonomi masih akan terseok, Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mencari sisasat agar perusahaan yang mendulang laba 13 triliun per September 2013, tidak kendor.

AUTHOR / Doddy Rosadi

Presdir Astra: Low Cost Green Car untuk Kebanggaan Bangsa Ini
presdir astra, prijono sugiarto, pride of the nation, low cost green car

KBR68H, Jakarta - Tahun depan  ekonomi diprediksi masih akan terseok, Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto mencari sisasat agar perusahaan yang mendulang laba 13 triliun per September 2013, tidak kendor. Salah satunya melalui program Low Cost Green Car, yang justru tengah ditentang sebagian kalangan.

Berikut wawancara Doddy Rosadi dalam Sarapan Pagi Bersama Prijono Sugiarto persembahan KBR68H, Tempo TV dan PortalKBR.

Kuartal ketiga Astra mengalami penurunan laba, ini apakah sesuatu hal yang sudah diprediksi atau diluar dugaan direksi?
 
Penurunan Astra yang kuartal ketiga sudah bisa diprediksi bahkan dari kuartal pertama kedua pun kami sudah tahu. Karena memang 40 persen dari perusahaan-perusahaan yang ada di Astra itu bergerak di bidang komoditas. Jadi perusahaan yang bergerak di komoditas terutama CPO dan juga pertambangan, di batubara. Jadi ini adalah suatu penurunan yang diakibatkan oleh indeks batubara sendiri yang turun hampir 20-25 persen dan juga CPO price yang turun mendekati 20 persen. Jadi ini sesuatu yang kami prediksi, hanya saja bagaimana kita meminimalisasikan penurunan-penurunan.

Tahun depan perekonomian Indonesia dan global diperkirakan belum akan membaik. Kira-kira strategi apa yang akan dilakukan Astra untuk bisa meningkatkan kembali labanya?

Saya kira tahun depan bukan tahun yang mudah tentunya. Untuk itu kami mencoba di setiap lini agar bekerja lebih efisien, kedua juga bagaimana meningkatkan kandungan lokal yang ada di produk-produk di merk-merk kita, juga tentu saja mencoba meningkatkan produktivitas daripada karyawan yang ada. 


Tahun depan adalah tahun pemilu, anda sebagai pengusaha apakah khawatir dengan pelaksanaan pemilu atau tidak terlalu masalah?


Harusnya kalau melihat demokrasi yang ada di Indonesia semenjak peralihan Orde Baru saya kok percaya bahwa tahun depan harusnya pemilu berjalan mulus.

Astra mempunyai 190 ribu karyawan, bagaimana kiat anda untuk memotivasi dan juga mengolah SDM ini agar bisa performanya maksimal?

Akhir-akhirnya pemimpin yang paling atas itu harus menjalankan apa yang diucapkan, itu penting untuk diketahui oleh seluruh karyawan yang ada. Jadi kalau anda bisa menjadi satu contoh yang baik dan mereka tahu bapaknya mengatakan ini demi kepentingan perusahaan tidak ada kepentingan pribadi saya kira mereka akan menjalankan dengan baik.

Apakah anda mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda dengan sebelumnya atau mungkin anda tinggal melanjutkan saja?

Saya kira itu bukan saya yang bisa mengomentari, itu karyawan-karyawan saya yang bisa mengomentari. Sebaiknya anda tanyakan kepada karyawan-karyawan saya atau staf-staf yang ada di Astra.

Sekarang lagi hangat masalah upah minimum buruh. Sebenarnya anda sebagai pengusaha bagaimana melihat tuntutan para buruh ini? apakah memang rasional untuk menaikkan upah sampai di atas Rp 3 juta? 

Beginilah kita ketahui bersama bahwa Pak Jokowi sudah menetapkan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 2,4 juta itu saja yang kita ikuti. Jadi saya kira apapun yang diputuskan harus kita ikuti dan kita akan turuti itu.

Ada anggapan bahwa memimpin perusahaan sebesar Astra yang sudah established ini sepertinya bukan hal yang terlalu sulit. Tanggapan anda?

Jadi bukan saya kembali yang mengomentari sulit tidak sulitnya memimpin Astra, tidak baik saya mengomentari diri sendiri apakah sulit atau tidak memimpin Astra ini.

Tahun depan rencananya mencoba untuk masuk bisnis baru properti dan juga asuransi jiwa. Apakah sudah dipersiapkan sejak lama atau mungkin baru tahun ini karena melihat prospek ekonomi yang tidak terlalu baik tahun depan?

Semuanya itu di Astra tidak ada sesuatu yang instant, semuanya itu perlu pemikiran-pemikiran jangka menengah jangka panjang. Hanya saja kadang-kadang kita melaksanakannya ini terbentur A terbentur B, sehingga belum bisa diperkenalkan langsung. Jadi menurut hemat kami biarkan mengalir saja seperti properti ini kita sudah memberikan satu laporan keterbukaan karena menyangkut kepentingan pihak lain, termasuk kami membeli lahan yang dimiliki Toyota Astra Motor anak perusahaan kami sendiri. Jadi ini adalah satu proyek ke depan yang mudah-mudahan bisa jadi satu cikal bakal kalau memang ini bisa berjalan dengan baik.

Proyek Menara Astra ini berapa dana yang dialokasikan?

Proyek ini akan memakan biaya sekitar Rp 7 triliun secara total.

Kira-kira kapan akan selesai proyek pertama properti ini?

Mungkin akan selesai 3-4 tahun dari sekarang.

Lalu kalau untuk proyeksi tahun depan ini apakah masih mengandalkan dari sektor otomotif atau sektor baru itu?

Saya kira apapun yang kita kerjakan kalau sektor baru tentu tidak akan bisa menghasilkan instant. Jadi tumpuan Astra di otomotif itu masih tetap otomotif, perkebunan, pertambangan, dan jangan lupa jasa keuangan yang makin hari makin besar.

Tahun ini Astra mengeluarkan Low Cost Green Car ini sempat banyak mendapatkan protes dari masyarakat transportasi dan lain-lain. Respon anda sendiri bagaimana?

Kami hanya menyambut apa yang dikemukakan pada saat itu atau didiskusikan oleh Kementerian Perindustrian. Jadi usulan-usulan ini akhirnya kami tangkap dan kami akhirnya membuat kendaraan tersebut yang kami sebut Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla jadi tidak ada yang salah dari situ menurut hemat kami. Kalau kami akhirnya toh bisa menciptakan employement baru, lalu juga menambah supplier saya kira tidak ada sesuatu negatif untuk kebanggaan bangsa ini sendiri.

Dengan Low Cost Green Car ini apakah tidak akan menggerus pasar dari Avanza dan Xenia yang harganya tidak terlalu jauh?

Kalau satu dua mungkin bisa saja terjadi. Tetapi kembali lagi sering saya katakan bahwa penggunaan Low Cost Green Car ini yang notabene 5 seater adalah sangat berbeda dengan penggunaan MPV seperti Avanza ataupun Xenia bahkan Kijang Innova. Jadi tergantung kebutuhan dari pengguna itu sendiri apakah mereka butuh MPV atau mereka butuh kendaraan-kendaraan yang metropolitan seperti Low Cost Green Car ini.

Sejak diluncurkan September lalu ini sebenarnya bagaimana respon pasar terhadap mobil ramah lingkungan ini?

Sampai dengan akhir tahun ini kami akan memproduksi mudah-mudahan akan terjual 30 ribu unit.

Tahun depan apakah Low Cost Green Car ini akan menjadi salah satu produk andalan dari Astra?

Saya kira demikian. Karena biar bagaimana tahun ini kami hanya dapat memproduksi selama tiga bulan terakhir, mudah-mudahan tahun depan dengan Low Cost Green Car ini bisa berfungsi satu tahun, mudah-mudahan tahun ini menjadi satu kontributor yang menarik untuk grup Astra.

Prospek penjualan kendaraan bermotor bagaimana? karena kalau kita lihat sembilan bulan pertama masih menggembirakan tumbuh 11 persen.

Saya kira sangat tergantung dari ekonomi global. Jadi kalau ekonomi global ini membaik dan memang dampaknya positif terhadap negeri kita tercinta ini mudah-mudahan saja otomotif akan bergerak naik volumenya. Tapi paling tidak saya perkirakan akan sama seperti tahun ini yang mana sekitar 1,2 juta paling tidak.

Pemda Jakarta akan membuat transportasi massal seperti monorail. Apakah akan ada dampaknya terhadap penjualan sektor otomotif?

Tergantung menurut saya dan jangan lupa bahwa kalau di kendaraan roda dua kontribusinya hanya sekitar 7 persen hari ini, kalau kendaraan roda empat itu hanya sekitar 20-23 persen. Jadi kita harus sadari bahwa kendaraan bermotor itu akhirnya juga sudah lari keluar Jakarta. Karena memang nampaknya dengan otonomi daerah dan juga suksesnya daerah-daerah di luar Jakarta saya kira dampaknya positif sekali.

Di tengah kesibukan anda memimpin perusahaan sebesar Astra bagaimana anda membagi waktu untuk keluarga?

Saya kira masih bisa. Jadi weekend mencoba membagi waktu dengan keluarga, saya kira itu masih bukan sesuatu yang masalah. Keluarga saya cukup mendukung untuk saya tetap menjalankan tugas saya ini dan saya kira selama kita bisa balance membagi waktu antara keluarga, pekerjaan saya kira tidak ada masalah.

Apakah anda kerap membawa pekerjaan kantor ke rumah atau semua pekerjaan kantor harus diselesaikan di kantor?

Kadangkala saja. Dimana kami mesti mempersiapkan sesuatu dan memang tenggang waktu yang ada sedikit mau tidak mau harus dibawa. Tetapi pada dasarnya dimana memungkinkan saya berusaha untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah.

Apa peran keluarga dalam karir anda selama 23 tahun di Astra?

Selama ini mereka mendukung dan mereka mensyukuri bahwa saya bisa mencapai posisi seperti ini dan saya kira ini sangat penting buat saya secara pribadi bahwa keluarga mendukung.
 
Siapa orang yang paling berperan besar terhadap perjalanan karir anda selama ini?

Saya tidak punya satu idola, idola saya terlalu banyak untuk disebutkan. Pemimpin-pemimpin Astra, founding fathers Astra juga salah satu idola saja jadi banyak sekali sebenarnya yang saya ambil sebagai contoh dalam kehidupan saya ini.

Kalau anda merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari biasanya apa yang anda lakukan?

Gampang tuh hobi saya otomotif. Saya baca majalah otomotif, saya buka website otomotif pasti saya akan terhibur.
 
Target anda akan dibawa kemana Astra beberapa tahun ke depan?

Saya pernah kemukakan bahwa saya memimpin Astra sejak tahun 2010 kami ingin bahwa tahun 2020 kami harus menjadi kebanggaan bangsa ini. Dengan produk-produk yang memang bisa dibanggakan antara lain keluar dari putra-putri bangsa Indonesia, mudah-mudahan ini bisa tercapai menjadi pride of the nation.

Kapan itu akan tercapai?

Golnya adalah 2020 mudah-mudahan bisa lebih pagi.                 
 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!