NASIONAL

Prabowo Investor IKN, Bahaya Konflik Kepentingan

Manajer Riset Seknas FITRA, Badiul Hadi mengatakan, konflik kepentingan itu bisa memengaruhi proses pengambilan kebijakan.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / R. Fadli

Prabowo
Presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto. (Foto: ANTARA/Galih Pradipta)

KBR Jakarta - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai keterlibatan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

Manajer Riset Seknas FITRA, Badiul Hadi mengatakan, konflik kepentingan itu bisa memengaruhi proses pengambilan kebijakan.

"Ini tidak menutup kemungkinan bahwa konflik kepentingan itu berdampak pada kebijakan-kebijakan yang akan diambil terkait proses pembangunan IKN. Konflik kepentingan itu bisa jadi akan berdampak pada tingkat kualitas dari kebijakan yang diambil. Tentu saja tidak bisa menghindari kepentingan-kepentingan pribadi yang melekat di dalam posisi sebagai investor dan sekaligus sebagai pengambil kebijakan," kata Badiul kepada KBR, Selasa, (13/8/2024).

Untuk menghindari konflik kepentingan itu, Badiul Hadi mendorong Prabowo agar mengundurkan diri dari perusahaan dan fokus dengan jabatannya.

"Apalagi nanti menjadi presiden. Sebaiknya memang tidak mengurusi itu lagi dan itu diserahkan kepada orang lain. Karena pasti sangat besar. Toh misalnya itu diserahkan ke orang lain, saya kira masyarakat juga akan mempertanyakan soal kualitas dan integritas kebijakan yang diambil terkait pembangunan IKN," katanya.

Menurut Badiul, pemisahan itu harus jelas. Selain itu, tidak hanya berlaku bagi Prabowo tetapi pejabat-pejabat lain yang terlibat di dalam proses pembangunan IKN dan juga menjadi investor di sana.

"Karena kan kita juga tahu banyak pejabat-pejabat kita yang memang memiliki background sebagai pengusaha dan tentu memiliki interest terhadap pembangunan IKN, proyek-proyek pembangunan IKN. Saya kira itu yang menjadi penting bahwa jangan sampai kemudian publik mempertanyakan integritas dan transparansi kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin yang harusnya menjadikan kepentingan negara itu di atas kepentingan pribadi," ujar Badiul.

Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto memastikan akan melanjutkan proyek IKN. Sebab kata dia, salah satu investor di calon ibu kota baru itu merupakan dirinya sendiri.

"Salah satu investor (IKN) saya sendiri, sebagai pengusaha," kata Prabowo usai menemani Jokowi meninjau Embung MBH di IKN, Senin (12/8).

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!