BERITA

Polda Metro Jaya Perketat Pengamanan Rumah Ibadah

Pasca insiden Tolikara, Kepolisian Daerah DKI Jakarta memperketat pengamanan rumah ibadah terutama gereja di seluruh wilayah Jadebotabek.

AUTHOR / Ade Irmansyah

Aparat kepolisian tengah siaga melakukan pengamanan. Foto: Antara
Aparat kepolisian tengah siaga melakukan pengamanan. Foto: Antara

KBR,Jakarta- Kepolisian Daerah DKI Jakarta memperketat pengamanan rumah ibadah terutama gereja di seluruh Jadebotabek pasca terjadinya Insiden terbakarnya masjid di Tolikara, Papua Jumat pekan lalu. Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian mengatakan, hal itu dilakukan agar peristiwa serupa tidak terjadi diseluruh wilayah Indonesia terutama DKI Jakarta sebagai ibukota negara.

Selain itu kata dia, pihaknya juga menghimbau kepada ormas keagamaan agar bisa menyampaikan kepada anggotanya untuk tidak mudah terpancing akibat peristiwa tersebut.

“Kita juga pertama mengembangkan sikap hati-hati dalam menyampaikan pernyataan, jangan sampai salah. Karena kalau tidak salah settingnya, di Papua itu ada beberapa kelompok-kelompok yang menginginkan kemerdekaan dan itu salah satu settingnya mengembangkan permasalahan-permasalah konflik, masalah isu ham dan lain-lain, selalu itu yang mereka kumandangkan terus-menerus. Dan kemudian kita juga mewaspadai kelompok-kelompok radikal yang sering melakukan terorisme, ingat peristiwa tahun 2000 dulu dalam peledakan gereja-gereja itu juga pelakunya tertangkap dan mengaku untuk membalas peristiwa Ambon pada saat lebaran,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Polda Matro Jaya, Selasa (21/7/2015).

Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian menambahkan, semua unsur yang menghadiri pertemuan tersebut menginginkan penegakan hukum berjalan hingga tuntas. Kata dia, pengetatan keamanan rumah ibadah terutama gereja sudah dilakukan tak lama setelah peristiwa Tolikara terjadi. Meski demikian dia enggan menjelaskan lebih jauh soal jumlah pasukan yang diturunkan untuk program tersebut.

Editor: Malika

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!