NASIONAL

Pertamina: Harga Mahal Bahan Bakar Ramah Lingkungan SAF untuk Aviasi Jadi Tantangan

"Terkait harga bahan bakarnya SAF, memang saya sampaikan ini menjadi challenge terbesar, karena harga SAF lebih mahal dibandingkan harga (avtur) fosil,"

AUTHOR / Rangga Sugeri

Pertamina: Harga Mahal Bahan Bakar Ramah Lingkungan SAF untuk Aviasi Jadi Tantangan
Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang dikembangkan di Green Refinery Kilang Cilacap. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

KBR, Jakarta- PT. Pertamina menyebut harga bioavtur ramah lingkungan bernama Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF), lebih mahal ketimbang bahan bakar avtur berbahan baku fosil.

Chief of Process Engineering & Improvement PT. Kilang Pertamina, Isnandhi Dwi Saputra mengatakan tingginya harga bahan baku SAF menjadi tantangan besar Pertamina untuk menentukan harga jual, karena akan berdampak pada meningkatnya harga tiket pesawat.

"Terkait harga bahan bakarnya SAF memang saya sampaikan ini menjadi challenge terbesar, karena harga SAF lebih mahal dibandingkan harga (avtur) fosil, karena memang mau tidak mau, suka tidak suka bahan bakar ini menjadi faktor yang dominan bagi tiket atau harga tiket,” kata Isnandhi dalam webinar tentang biodiesel dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan di Indonesia di kanal YouTube INDEF, Rabu (13/12/2023).

Sebelumnya, Pertamina bersama Garuda Indonesia sudah terlebih dahulu melakukan uji coba terbang pesawat Boeing 737-800 NG menggunakan SAF pada 4 Oktober 2023. Uji terbang dilakukan selama 60 menit dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Produk SAF telah melalui serangkaian uji coba pada mesin dan unit pesawat. Pengujian dilakukan mulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground run, hingga uji terbang menggunakan pesawat militer dan komersil.

SAF merupakan produk yang dikembangkan banyak pihak. Antara lain PT Pertamina, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, ITB, APROBI, BPDPKS, LEMIGAS, BRIN, Garuda Indonesia, dan Garuda Maintenance Facility.

Mengutip dari One Solution pertamina, SAF merupakan solusi bahan bakar pesawat yang lebih ramah lingkungan. Dibuat dari campuran bahan bakar jet konvensional dan bahan pencampur berkelanjutan seperti komponen minyak sawit.

SAF dapat langsung digunakan tanpa modifikasi khusus pada pesawat. Campuran ini, dikenal sebagai 'neat SAF', merupakan versi berkelanjutan dari bahan bakar Jet A dan Jet A-1, cocok untuk berbagai jenis pesawat.

Pada intinya, SAF dihasilkan dari biomassa atau karbon daur ulang. Proses produksi SAF mematuhi standar ketat terkait penggunaan lahan, air, dan energi.

Terdapat tujuh sumber utama bahan baku yang digunakan membuat SAF diantaranya; Selulosa, Minyak Goreng Bekas, Camelina, Jatropha, Halophyta, Alga, dan Limbah Padat Kota.

Sementara itu, masih dari data One Solution Pertamina, harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta untuk penerbangan domestik pada periode 1 - 14 Desember 2023 berada di level Rp 13.767 per liter.

Baca juga:

- Pemerintah Diminta Berhati-hati Jika Ingin Hapus Pertalite

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!