NASIONAL

Perempuan, Remaja, dan Anak Rentan Jadi Sasaran Proses Radikalisasi

Tak ada serangan teroris di 2023.

AUTHOR / Heru Haetami, Wahyu Setiawan

Perempuan, Remaja, dan Anak Rentan Jadi Sasaran Proses Radikalisasi
Dok. Personel Densus 88 Antiteror menggiring terduga teroris di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jatim (18/3/2021). (Foto: ANTARA/Umarul Faruq)

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat ada tiga kelompok rentan yang menjadi sasaran radikalisasi baik melalui daring maupun luring. Kepala BNPT Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengatakan, tiga kelompok itu ialah perempuan, remaja dan anak.

"Tiga kelompok rentan ini menjadi target utama dari proses radikalisasi baik secara online maupun offline. Yang menghasilkan apa yang disebut dengan online radicalization, menghasilkan self radicalization dan akhirnya menjadi lonewolf seperti itu," kata Rycko dalam Konferensi Pers Akhir Tahun BNPT 2023, Jumat, (29/12/2023).

Kepala BNPT Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengungkap fenomena ini juga terjadi di jaringan internasional. Itu sebab dia meminta kerja sama beberapa negara seperti negara-negara di ASEAN, Eropa dan Amerika.

"Kami melakukan kerja sama nasional dan kerja sama internasional baik secara regional di tingkat ASEAN, bilateral dengan tetangga kita di selatan Australia, beberapa negara Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat," katanya.

Selain kerja sama internasional, Rycko mengeklaim BNPT juga sudah menyiapkan upaya pencegahan untuk menanggulangi fenomena radikalisasi. Antara lain melalui penegakan hukum, pencegahan dengan kontra-radikalisasi dan deradikalisasi.

Tak Ada Serangan Teroris di 2023

Di kesempatan yang sama, Rycko menyatakan, di tahun ini tidak ada serangan teroris yang terjadi. Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel mengeklaim, nihilnya aksi teror berkat ketegasan dari aparat penegak hukum.

"Meski masih terdapat serangan teror di sejumlah negara, namun sepanjang tahun 2023, tidak ada aksi terorisme di Indonesia. Sebuah indikasi yang menunjukkan membaiknya situasi keamanan di Indonesia. Ini semua berkat penegakan hukum yang tegas dan masif yang dilakukan Densus 88 Polri didukung TNI. Sebanyak 148 teroris telah ditangkap sepanjang tahun 2023, yang didominasi kelompok JI dan JAD," kata Rycko saat konferensi pers akhir tahun, Jumat, 29 Desember 2023.

Kepala BNPT Rycko Amelza Dahniel mengatakan, Jemaah Islamiyah dan Jemaah Ansharut Daulah merupakan dua kelompok teroris yang aktif di Indonesia. Dua kelompok tersebut terus melakukan rekrutmen dan aktif di media sosial.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!