NASIONAL
Perekonomian Global, Jokowi: Dunia Makin Tidak Jelas
"Inilah kondisi-kondisi yang dulunya tidak pernah kita hitung tetapi muncul,"
AUTHOR / Heru Haetami
KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menyebut dunia terus dihadapi tantangan ketidakpastian. Salah satunya, dampak perubahan iklim yang cukup berat terhadap menurunnya produksi pangan.
"Dunia sekarang ini makin tidak jelas. Tantangan yang kita hadapi juga tidak semakin berkurang tetapi semakin bertambah. Perubahan iklim yang dulunya kita anggap sesuatu yang masih absurd tetapi sekarang sudah nyata. Kekeringan, super El Nino, betul-betul produksi beras turun hampir di semua negara," kata Jokowi dalam sambutan pada peresmian pembukaan BNI Investor Daily Summit 2023, Selasa (24/10/2023).Jokowi mengungkap 22 negara produsen beras menghentikan ekspor berasnya untuk ketahan pangan di negaranya masing-masing.
"Inilah kondisi-kondisi yang dulunya tidak pernah kita hitung tetapi muncul," katanya.
Presiden Joko Widodo mengatakan, ekonomi global semakin melemah seiring dengan kebijakan kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan perang di sejumlah negara.
"Capital output semuanya lari balik ke Amerika Serikat. Semakin juga merumitkan kita semuanya dan perang-perang yang satu Ukraina belum jelas berakhirnya kapan, muncul lagi perang yang kedua Hamas-Israel semakin mengkhawatirkan semua negara," ujar Jokowi.
Baca juga:
- Respon Ketidakpastian Global, BI Naikkan Suku Bunga Acuan 6 Jadi Persen
- OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Terjaga Stabil
“Saya bersama Gubernur Bank Indonesia Pak Perry Warjiyo, Pak Ketua DK OJK Pak Mahendra, dan Ketua DK LPS Pak Purbaya Yudhi barusan menghadap Bapak Presiden untuk menyampaikan laporan dari kami berdua (Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia) menghadiri Annual Meeting IMF World Bank dan G20 Menteri Keuangan Bank Sentral yang dilakukan di Marrakesh untuk memberikan update kepada Bapak Presiden situasi terkini dan situasi yang sedang terus berkembang,” ujar Menkeu kepada awak media.
Sri Mulyani menyebut akan terus memantau stabilitas mulai dari keuangan, perbankan, pasar modal, dan lembaga keuangan bukan bank. Hal ini juga termasuk pada pergerakan arus modal asing baik yang masuk maupun keluar.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!