Warga terdampak gempa di Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menempati tenda pengungsian ala kadarnya dan sangat membutuhkan air bersih.
Penulis: Ardhi Ridwansyah
Editor:

KBR, Jakarta – Warga terdampak gempa di Bawean, Gresik, menempati tenda pengungsian ala kadarnya dan sangat membutuhkan ketersediaan air bersih.
Sekretaris Gusdurian Peduli, Ridho mengatakan tenda yang layak dan ketersediaan air bersih menjadi hal yang dibutuhkan warga saat ini.
Ridho mengatakan sejumlah tenda pengugsian tersebar di banyak lokasi dalam kondisi tak layak dtempati.
Salah satunya seperti yang ada di Lapangan Angkasa, Dusun Bangko Loar, Desa Kepuhteluk, Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik.
Ketersediaan air bersih juga sangat dibutuhkan sebab air yang saat ini ada kondisinya keruh dan tak layak minum.
“Kalau pakaian itu tidak terlalu bermasalah ya karena masih banyak rumahnya tidak hancur masih bisa diakses untuk pakaian. Kalau air memang masih jadi problem, karena memang air di sana masih keruh. Jadi belum dapat sentuhan untuk air ini memang,” kata Ridho kepada KBR, Senin (25/3/2024).
Baca juga:
Gusdurian hendak mengirim bantuan ke sana namun masih menimbang jadwal dan biaya. Saat ini masih berkoordinasi dengan tim juga dengan para relawan yang ada di lokasi kejadian.
Selain tenda dan air yang layak, warga juga butuh obat-obatan, selimut, makanan , penerangan dan gas LPG untuk keperluan masak. Apalagi, tabung gas LPG 3 kilogram langka, harganya bisa mencapai Rp50 ribu.
Ridho menambahkan banyak warga yang belum mau pulang ke rumah lantaran mengalami trauma akibat gempa.
“Sampai hari ini kita belum dapat informasi siapa saja yang masuk untuk melakukan psikososial karena kita sendiri belum bisa mengakses ke sana,” tuturnya.
Dari data yang dihimpun Gusdurian Peduli, di Kecamatan Tambak, 387 rumah dilaporkan rusak berat, sedangkan 906 rumah rusak sedang dan 1.354 rumah rusak ringan.
Selain itu, ada 25 masjid, 70 musala, 56 sekolah dan 12 kantor layanan publik juga rusak terdampak gempa.
Para pengungsi di Kecamatan Tambak terdiri dari 6.203 Anak-anak, 8.563 Dewasa dan 2.508 pengungsi lansia.
BMKG menyebut gempa Bawean berkekuatan M5,9 dan M6,5 pada Jumat (22/3) merupakan jenis gempa kerak dangkal. Gempa tersebut dipicu reaktivasi sesar tua di Laut Jawa.
Editor: Agus Luqman