RAGAM

Pengalaman Lo Kheng Hong Memilih Saham saat Pemilu

"Berpegang pada value investing lebih penting dibanding berspekulasi di kondisi politik"

Valda Kustarini

Pengalaman Lo Kheng Hong Memilih Saham saat Pemilu
Investor senior Lo Kheng Hong menyebut pemilu tak memengaruhinya saat memilih saham. (Dok: Valda/ KBR)

KBR, Jakarta - Bagi Lo Kheng Hong, gelaran pemilu tak memengaruhi strateginya berinvestasi saham. Investor senior yang dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia ini sudah lima kali melewati pemilu. Menurutnya, fluktuasi market di tahun politik adalah hal biasa. 

“Selesai pemilu dan berjalan dengan baik pemilunya, jika tidak ada apa-apa biasanya saham pada naik,” kata Lo saat membagikan pengalamannya berinvestasi saham pada Capital Market Summit & Expo 2023, di Gedung BEI, Jakarta (26/10/2023).

Pak Lo, sapaan akrabnya, tetap berpegang pada prinsip value investing. Hal terpenting yang jadi perhatiannya adalah fundamental perusahaan. 

“Faktor ekonomi, sosial, dan politik, itu semua saya abaikan. Ketika saya membeli saham satu perusahaan tentu saya melihat kinerjanya, kalau kinerja ini perusahaan ini bagus, dan murah meskipun beberapa bulan lagi ada Pemilu saya beli,” terangnya.

Investor yang berpengalaman selama 34 tahun di pasar modal ini menerapkan screening ketat untuk bisa mendapatkan saham-saham bagus. 

"Saya lihat cuannya dulu. Terus labanya datang dari mana ini? Apakah dari operasional? Atau dari pendapatan lain-lain? Biasanya kalau pendapatan lain-lain, saya buang, karena tahun depan nggak ada lagi," kata Pak Lo.

Baca juga: Taktik Keluar dari Saham Nyangkut

Berdasarkan indikator itu Pak Lo kemudian bisa menentukan valuasi saham. Ia menyukai emiten-emiten berkinerja bagus tetapi masih undervalued. Ia menyebutnya sebagai saham Mercy.

“Ketika saya menemukan Mercy yang dijual harga bajaj saya nggak peduli, langsung saya beli. Saya hanya melihat kinerja perusahaan dan valuasinya. Mercy yang dijual di harga bajaj, di dunia nyata tidak ada, Mercy yang dijual harga saham itu hanya ada di bursa efek Indonesia,” tuturnya.

Pak Lo berpesan pada investor-investor baru agar tidak banyak berspekulasi. Pilihlah saham yang benar-benar dipahami, supaya tidak seperti memilih kucing dalam karung. Jangan pula tergiur dengan saham gorengan!

“Jangan main saham gorengan, belilah perusahaan yang bagus kinerjanya, murah, kemudian naik kembali. Baca laporan keuangan karena membaca laporan keuangan kunci keberhasilan dari investor saham,” pungkasnya.

Editor: Ninik Yuniati

  • Lo Kheng Hong
  • investor
  • investasi
  • saham
  • Literasi Finansial

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!