NASIONAL

Pemudik Diprediksi Melonjak, Apa Harapan Calon Pemudik?

Salah satu ketidaknyamanan penumpang itu atau pemudik itu adalah persoalan naiknya harga tiket.

AUTHOR / Astri Septiani

Pemudik Diprediksi Melonjak, Apa Harapan Calon Pemudik?
Calon pemudik memproses pendaftaran mudik gratis di Kantor Sudin Perhubungan Jaktim di Rawamangun, Jakarta, Minggu (24/3/2024). (Foto: ANTARA/Aprillio Akbar)

KBR, Jakarta - Pemerintah memprediksi jumlah pemudik tahun ini mencapai hampir 200 juta orang di seluruh wilayah Indonesia.  

Saat puncak arus mudik, yaitu pada H-2 atau Senin (8/4/2024) sekitar 26 juta orang diperkirakan melakukan perjalanan. Pemudik paling banyak dari Jawa Timur, Jabodetabek, lalu disusul Jawa Tengah.

Pemerintah menyiapkan ratusan unit bus dan truk pengangkut sepeda motor dalam program mudik gratis. Tujuannya untuk mewujudkan mudik aman dan nyaman, dan mengurangi angka kecelakaan pemudik sepeda motor.

Direktur Lalu Lintas Jalan di Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani mengatakan ada 10 provinsi yang menjadi daerah tujuan bus mudik gratis. Antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, serta wilayah Sumatera meliputi Lampung, Padang hingga Bengkulu.

“Di Kemhub itu kalau yang dikelola langsung Perhubungan Darat itu kurang lebih nanti kapasitasnya adalah 722 unit bus dengan kapasitas penumpangnya nanti 30.088 penumpang,” kata Ahmad Yani acara mudik lebaran selamat dan aman dengan angkutan umum yang dipantau melalui YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Selasa (19/3/2024).

Pemerintah juga menyediakan kereta mudik gratis yang bisa menampung 28 ribu penumpang dan 12 ribu motor.

Kementerian Perhubungan mengeklaim telah menyiapkan persiapan menghadapi puncak arus mudik dan balik. Dari persiapan operasional, pengaturan waktu mudik, diskon tarif transportasi massal, rekayasa lalu lintas, hingga diskon tarif tol.

Apa Kata Calon Pemudik?

Antusiasme masyarakat untuk mudik gratis sudah mulai terasa. Salah satunya Purwadi, seorang pekerja di Jakarta. Ia akan mudik ke Jawa Timur, pada 5 April mendatang dari kawasan Monas, Jakarta Pusat. 

Ia mudik memanfaatkan fasilitas mudik gratis dari salah satu perusahaan BUMN. Purwadi pulang bersama keluarga.

"Kemarin daftarnya via online persyaratannya kan satu KK itu maksimal 4 orang Pak kebetulan kan lebih diutamakan itu yang akan membawa motor sendiri kan Makanya syaratnya tadi harus punya STNK apa punya kendaraan yang STNK terus kemudian SIM juga semuanya masih aktif. Memang kayaknya sih butuh utamakan supaya tidak mudik dengan motor, beresiko," kata Purwadi kepada KBR (22/03/24).

Baca juga:

Lain halnya dengan Indah Deska yang masih bingung memilih transportasi mudik dari Jakarta ke Lampung. Ada dua pilihan yang tengah dipertimbangkan yakni pesawat atau kapal laut. 

Namun ia menyadari risiko kemacetan dan penumpukan penumpang baik di bandara maupun pelabuhan. Seperti yang pernah ia rasakan pada saat mudik sebelumnya.

"Terakhir saya pulang naik kapal tuh Desember kemarin sih itu lumayan macet macet banget karena kan juga lagi liburan Ya maksudnya liburan jadi ya wajar kalau macet kalau misalnya naik pesawat saya tergantung season sih kalau lagi lebaran lagi kayak gini pasti macet dan rame banget kalau di bandara juga. Kalau dari pemudiknya dikira-kira yang enggak terlalu macetnya kapan. Ya kalau dapat cutinya lebih, bisa ngambil cuti di jauh-jauh hari," kata Deska kepada KBR (22/03/24).

Sementara, calon pemudik lainnya, Resky akan berangkat menggunakan mobil pribadi pada H-5 lebaran. Ia mengaku sudah memprediksi adanya kemacetan. 

Ia berharap pemerintah memperbaiki berbagai fasilitas, seperti tempat peristirahatan atau rest area dan pintu tol untuk mengantisipasi penumpukan penumpukan kendaraan.

"Itu mungkin di tol rest area perlu dibatasi jam transit atau kunjungan ke mudiknya Kemudian untuk di pintu tol itu benar-benar ada penumpukan yang panjang dan lama sehingga menimbulkan kemacetan kemudian kalau di tahun lalu saya kan mudiknya dengan kereta api itu sudah cukup bagus pelayanannya hanya mungkin tinggal diperkuat aja dari sisi pengamanan-pengamanan," kata Resky kepada KBR (22/03/24).

Tiket Transportasi Jangan Sampai Mahal

Sementara itu, Komisi bidang Transportasi di DPR RI meminta penyedia layanan angkutan umum tidak mengerek tinggi harga tiket mudik Idulfitri.

Anggota Komisi Transportasi DPR Ridwan Bae mendorong pemberi layanan transportasi mengutamakan peningkatan pelayanan dengan menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat.

"Salah satu ketidaknyamanan penumpang itu atau pemudik itu adalah persoalan naiknya harga tiket. Maka oleh karena itu dihimbau lah para kapal laut agar tidak menaikkan harga. kemudian tiket pesawat juga jangan menaikkan harga. Tentu mata rantai lain juga itu harus diantisipasi. Oleh karena itu koordinasi Kementerian ini sangat diperlukan, yang pada akhirnya jangan memanfaatkan momentum lebaran ini untuk mendapatkan keuntungan pribadi dosa loh," ujar Ridwan kepada KBR, Senin (18/3).

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!