BERITA

Pemerintah Siapkan Natuna Jadi Pasar Ikan Terbesar di Asia Tenggara

"Kalau Saudara ke Jepang, ada fish market, itu lelang ikan paling besar, kebanyakan ikannya dari Indonesia. Jadi nanti orang dari Hongkong mencari ikan, datang ke situ,"

AUTHOR / Dian Kurniati

Pemerintah Siapkan Natuna  Jadi Pasar Ikan Terbesar di Asia Tenggara
Ilustrasi: Presiden Jokowi saat mengunjungi Natuna. (Foto: Setkab)

KBR, Jakarta- Pemerintah tengah menyiapkan Kepulauan Natuna menjadi pasar ikan terbesar di Asia Tenggara. Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli mengatakan, Kepulauan Natuna adalah wilayah yang gemuk ikan dan nelayan lokal bisa memanfaatkannya secara optimal.

Melalui strategi itu, bangsa asing yang memerlukan ikan bisa langsung mendatangi Kepulauan Natuna.

"Kami ingin kapal-kapal ini bukan bolak-balik, nanti disimpan di situ kapalnya. Ikannya nanti dijual ke kota-kota ikan, nanti dibangun cool storage. Kami berharap ini jadi pasar lelang ikan terbesar se-Asia Tenggara. Kalau Saudara ke Jepang, ada fish market, itu lelang ikan paling besar, kebanyakan ikannya dari Indonesia. Jadi nanti orang dari Hongkong mencari ikan, datang ke situ," kata Rizal di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu (13/07/16).


Rizal mengatakan, sebagai strategi awal, dia akan memindahkan sekitar 400 nelayan dari kawasan pantai utara Jawa seperti Rembang dan Jepara dengan kapasitas kapal di atas 30 gross ton ke perairan Natuna. Ditargetkan, pemerindahan itu rampung akhir Oktober tahun ini. Dengan strategi itu, kapasitas tangkapan ikan bakal meningkat dari yang saat ini masih 9,3 persen menjadi 40 persen. Agar pekerjaan nelayan lebih efisien, di kawasan itu juga akan dibangun rumah susun sebagai tempat tinggal. Sehingga, nelayan tak perlu lagi bolak-balik Jawa-Natuna.  


Kemudan, Rizal ingin membangun pusat pendingin ikan dan komplek tempat pelelangan ikan yang besar. Dengan demikian, seluruuhh aktivitas penjualan ikan bisa tersentral di satu tempat. Nantinya, para pembeli dari berbagai negara bisa mendatangi Natuna untuk mendapatkan ikan.

Kedaulatan Natuna

Rizal Ramli menyatakan memiliki empat strategi untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di perairan Natuna. Rizal mengatakan, penguatan kedaulatan itu penting karena selama ini kepulauan itu lebih banyak diekspliotasi oleh bangsa asing.

"Kami rapat khusus bagaimana mempercepat pembangunan dan kesejahteraan di Kepulauan Natuna. Karena ini di ujung luar Indonesia yang potensinya besar. Meski sudah diakui oleh UNCLOS, alangkah lebih bagusnya kalau kita mempunya program-program kongkret," kata Rizal di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rabu (13/07/16).


Rizal mengatakan, strategi pertamanya adalah menggenjot pengembangan industri perikanan di kawasan itu. Kata dia, wilayah Natuna akan dikhususkan bagi para nelayan lokal. Sehingga, tak akan ada lagi kapal asing yang ingin menangkap ikan di Natuna. Dia berujar, para nelayan lokal akan ditingkatkan kapasitasnnya agar bisa menangkap ikan lebih banyak. Kedua, Rizal akan membangun pusat pariwisata di Kepulauan Natuna, terutama di Pantai Anambas. Kata dia, pemerintah mulai menjajaki kerja sama dengan investor dari Perancis untuk membangun resort di sana.


Strategi ketiga adalah pemerintah akan mengevaluasi kilang minyak dan gas di Natuna. Kata dia, selama ini banyak kilang yang mandek beroperasi karena harga komoditas itu yang jatuh. Sehingga, pemerintah akan mulai memetakan kilang yang masih bisa diselamatkan dan kilang yang hanya memiliki konsesi. Kata dia, kilang yang potensial bakal terus didorong, sedangkan kilang yang tidak memiliki modal akan dicabut izinnya dan dibuka tender untuk yang lain. Keempat, Rizal ingin memaksimalkan pertahanan di kawasan Natuna. Kata dia, TNI menyiapkan penjagaan yang ketat untuk menunjukkan kedaulatannya negara di mata internasional.


Rizal berujar, Kepulauan Natuna memiliki potensi yang besar. Sayangnya, selama ini potensi itu justru lebih banyak dimanfaatkan negara asing.

Editor:  Rony Sitanggang

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!